nav#menunav { border-bottom: 1px solid #e8e8e8; }

Penggolongan Obat Berdasarkan Nama

Assalammualaikum.Wr.Wb

www.mildaini.com_ Menggolongkan obat berdasarkan namanya, penting apa tidak bagi kita orang awam. kalo ditanya seperti itu. tentu saja sebagian orang menjawab penting, sebagain lagi yang lainnya menjawab, tidak penting.

Padahal hal ini, bagi orang Indonesia yang sering dicekoki dengan istilah obat paten atau merasa tidak sembuh-sembuh penyakitnya akibat minum obat generik. Seharusnya mengetahui mengenai penggolongan obat ini berdasarkan namanya. Agar tidak lagi muncul istilah atau ungkapan

Ngaak sembuh penyakitnya sebab minum obat generik. Makanya minum obat paten dong
Atau muncul ungkapan begini

Obat paten itu lebih mahal dari obat generik.Makanya cepat sembuh 

Kedua ungkapan itu, sering sekali muncul di dalam obrolan kita sehari-hari. Apalagi kalo ada teman, saudara atau keluarga yang sakit dan tidak kunjung sembuh. 

Kelompok saya, sedang presentasi mengenai Tanya 5 O, Kelompok Fasidol

Jadi sebenarnya nama obat generik dan obat paten. Itu hanya penggolongan oabat berdasarkan nama saja. Bukan berdasarkan kualitas obat apalagi berdasarkan harga atau murah dan mahalnya suatu obat.

Baca Juga : Tanyakan LIma O, Sebelum Minum Obat

Penggolongan Obat Berdasarkan Nama

Ada dua, seperti yang sudah saya sebutkan di atas

OBAT PATEN

Obat yang masih memiliki hak paten dan hanya dapat diproduksi oleh produsen pemegang hak paten, diedarkan dengan nama paten ( merk) dari produsen.

Jika masa paten sudah habis atau berakhir. Biasanya ini sampai 20 tahun. Obat paten dapat diproduksi oleh produsen lain dan disebut obat GENERIK.

Obat generik dapat diberi nama sesuai zat berkhasiat yang dikandungnya, dikenal sebagai "obat generik berlogo" (OGB) atau nama dagang (merk), dikenal sebagai OBAT GENERIK BERMEREK / Branded Generic.

Obat paten disebut juga sebagai obat INOVATOR atau ORIGINATOR.

OBAT GENERIK

Obat genrik, ada dua jenis

1. Obat Generik Berlogo

Obat dengan nama resmi yang ditetapkan oleh Farmakope Indonesia (FI) untuk zat berkhasiat yang dikandung (zat aktif)

Contohnya : Parasetamol, Amoksisilin, Mikonazol

Obat generik berlogo harganya lebih terjangkau dengan mutu dan khasiat yang sama dnegan obat generik bermerek ( branded generic0 atau inovator yang kandungan dan dosisnya sama. 

Kesamaan kualitas obat generik dan bermerek ini dibuktikan dengan studi BIOAVAILABILITAS dan BIOEKUIVALEN ( BA/BE )

Baca Juga : Penderita Asam Urat, Hindari Makanan Ini

2. Obat Generik Bermerek

Obat generik bermerek yang menggunakan nama dagang dari produsen obat. Obat generik bermerek ini seringkali KELIRU DISEBUT sebagai OBAT PATEN padahal BUKAN.

Contoh

Panamol (zat aktif parasetamol) 
Amoxsin ( zat aktif amoksisilin)
Diktaren ( zat aktif mikonazol)

Jadi, pada saat kegiatan GeMa CerMat ( Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) di akhir bulan Juni 2019 lalu.  Oleh pemateri dari Kementrian Kesehatan pusat yang juga merupakan ahli Farmasi. Menerangkan bahwa semua obat yang kita konsumsi saat ini, semuanya adalah obat Generik. 
Akhirnya saya dapat hadiah sebab menajwab beda obat generik dan paten, alhamdulillah
Hanya ada yang generik berlogo yang biasanya menggunakan nama langsung dari kandungan zatnya. Seperti paracetamol. Sedangkan obat generik bermerek, menggunakan nama lain, tetepi mengandung paracetamol juga. Seperti Sanmol dll.

Oleh karena itu,jangan lagi ya merasa bahwa penyakit tak sembuh karena menggunakan obat generik bukan obat paten. Padahal semuanya obat generik. 

Namun yang pasti terasa bedanya adalah soal harga. Harga obat paten bermerek pasti lebih mahal dari obat generik berlogo.   

 
Baca Juga

Related Posts

14 comment

  1. Aku baru tau ada obat generik dan obat paten mbak. Dan baru tau jga bedanya dg baca tulisan ini. Thanks y mbak. Nice info .

    BalasHapus
  2. Ternyata kandungan obat paten dan generik sama yaa.. Cuma harganya beda karena obat paten bermerk .

    BalasHapus
  3. Kualitas obat generik juga bagus kan padahal tapi masih banyak aja yg kurang percaya

    BalasHapus
  4. Aku baru tahu kemaren-kemaren tentang penggolongan obat ini, itupun karena ada teman yang memberi quisioner

    BalasHapus
  5. Biasanya kalau berobat, aku cari obat generik karena yang patennya harganya lebih mahal ya terima kasih mba milda untuk artikelnya yang mencerahkan

    BalasHapus
  6. Sebenarnya asal kandungan bahannya sama, tentu sama khasiatnya antara paten dan generik

    BalasHapus
  7. Baru tau kalau obat generik ada jeninya. Yang sering dijumpai, generik berlogo😂

    BalasHapus
  8. Saya juga baru tahu ada penggolongan obat seperti ini, yang saya tahu cuma ada dua jenis obat: alami dan kimiawi. Ngomong-ngomong, konon dari penuturan banyak orang (apalagi anak farmasi) di setiap butir obat itu kandungan yang dibutuhkan hanya sedikit, sedangkan sisanya ada sampah

    BalasHapus
  9. Wah ibu guru cerdas pasti jawabannya benar dan mantul. Selamat ya jadi dapat hadiah deh...

    Salam pengguna obat generik :)

    BalasHapus
  10. Wah, aku masih awam soal golongan obat. Cuma tahu obat2 yg dijual di warung. Kudu belajar nih.

    BalasHapus
  11. Soal pemilihan jenis obat, emang kadang orang suka rancu. Taunya obat paten lebih berfungsi ketimbang generik. Padahal mah sama aja. Aku juga tahu pas dari apotek mba

    BalasHapus
  12. Ini obat penggolangan berdasarkan nama inovasi baru atau memang sudah ada sejak dulu mba? Jujur aja aku baru tahu juga sih

    BalasHapus
  13. penggolongan obat ini bisa bertujuan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaannya. Sehingga dirasa cukup perlu pemahaman nya ya

    BalasHapus
  14. Baru tau saya tentang penggolongan obat ini mbak. Jadinya pemakaian obat lebih tepat dan aman ya

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin