nav#menunav { border-bottom: 1px solid #e8e8e8; }

Diundang Menjadi Narasumber, Poin Ini yang Harus Kamu Tanyakan

Assalammualaikum.Wr.Wb

www.mildaini.com_Diundang Menjadi Narasumber, Poin Ini yang Harus Kamu Tanyakan. Tahun ini saya mengawali kegiatan berbagi seputar menulis dan blogging di dua universitas. Pertama mengenai Revolusi Industri 4.0 kemudian yang kedua mengenai blogging kepada mahasiswa SI Jurnalistik Universitas Bengkulu. Kalo kegiatan pertama diikuti oleh mahasiswa Jurnalistik dan Teknik Informatika dari berbagai lintas kampus. Ada perwakilan dari Universitas Bengkulu, IAIN Bengkulu, dari Universitas Muhammadiyah , Kampus Unihaz dan Dehasen sebagai panitia fan tuan rumahnya.

Jadi narsum di kampus Dehasen Bengkulu (Foto Milda)
Memang saya sering diundang ke berbagai acara untuk berbagi pengalaman seputar menulis dan blogging. Baik tingkat lokal. Maupun tingkat nasional.

Biasanya panitia menghubungi jauh-jauh hari sebelum acara dilaksanakan.

Panitia mengkonfirmasi kesediaan saya tersebut. Apakah saya bisa atau bagaimana.

Setelah panitia menghubungi.Lalu ada beberapa hal penting yang juga harus saya konfirmasi kepada panitia.

Beberapa hal ini perlu sata tanyakan kepada pihak pengundang terkait dengan acara itu sendiri. Demi suksesnya acara itu.

Sebelum saya merincikan hal-hal apa saja yang biasa akan saya tanyakan ke panitia.

Saya mau cerita dulu. Biasanya panitia menghubungi saya melalui apa. Ada beberapa cara sih, bagaimana akhirnya saya bisa diundang menjadi narasumber sebuah kegiatan tersebut

Pertama, panitia menghubungi saya langsung. Bisa dengan langsung menelpon atau dengan menggubungi via What Apps.  Selanjutnya nanti pembicaraan akan dilanjutkan dengan saling mengirim pesan di WA.

Kedua, panitia menghubungi dengan menelpon. Biasanya saya akan diberitahu secara detil via telepon. Kemudian ada yang langsung meminta konfirmaso kesediaan secara langsung. Tapi ada juga yang memberikan saya waktu untuk mempelajari atau mempertimbangkan terlebih dahulu. Kemudian mereka akan menelpon pada waktu yang telah kami sepakati

Atau saya yang akan menelpon untuk memberi kabar.

Ketiga, lewat perantara. Ini biasanya ada yang menghubungi saya terlebih dahulu. Paling sering yang menghubungi itu adalah teman saya sendiri atau yang sudah kenal saya. Nanti teman saya itu hanya akan memberika. Informasi awalnya saja. Untuk informasi lebih lengkap. Maka akan ada panitia langsung yang akan menghubungi.

Istilah nomer tiga. Biasanya juga dikenal dengan sebutkan direkomendasikan oleh siapa. Panitia juga sering kali membuka obrolan dengan menyebutkan nama orang sebelumnya telah menghubungi kita. Jadi atas rekomendasi si A atau si B

Maka kami berkeinginan untuk mengajak  Mba, Ibu dan lain sebagainya untuk kami undang sebagai narasumber kegiatan ini atau itu.

Selanjutnya panitia akan memberikan informasi yang lebih detil dan lengkap. Kita bisa juga langsung bertanya jika ada hal-hal yang belum jelas dan dimengerti.

Untuk poin no pertama sampai tiga. Biasanya nanti untuk pengiriman informasi selanjutnya. Seperti TOR, Rundown kegiatan dan lain sebagainya akan dikirim melalui email dan media dokumen WA.

Pastikan jika kita diundang sebagai narasumber. Semua informasi kita baca semuanya dan teliti. Jangan sampai ada loin-poin yang terlewatkan. Apalagi jika hal.itu berkaitan langsung dengan tema yang akan kita angkat.

Jadi balik lagi ke bagian. Pertanyaan apa saja yang biasa saya tanyakan jika diundang sebagai narasumber.

Banyak hal yang harus kita ketahui sejak awal. Namun ini hanya beberapa poin penting saya dan yang paling sering saya tanyakan

1. Tema yang akan dibicarakan. Jika ada beberapa pembicara. Maka saya akan memastikan pembagian tema pada setiap narasumber secara detil. Agar tidak overlep atau justru ada yang tidak tersampaikan.

2. Sasaran peserta. Siapa yang menjadi peserta kegiatan ini. Hal ini akan menjadi bahan pertimbangan kita dalam membuat materi. Termasuk memilih dan menggunakan kosakata. Baik dalam bentuk power point. Maupun dalam bentuk penyampaian materi secara langsung

Out Put atau target yang ingin dicapai oleh panitia. Baik bagi peserta maupun untuk penyelenggara kegiatan tersebut. Target ini harus diketahui sejak awal agar bisa membuat pembagian dari materi yang disampaikan dan hasil yang diharapkan. 

Fokus dan komitmen dengan passion itu penting, lalu bangun branding (foto Milda)
Contoh target kegiatan workshop blog. Setiap peserta memiliki satu blog. Maka akan dibagi waktu kapan penyampaian materi, lalu praktik membuat blog. Seorang narasumber harus bisa memanfaatkan waktu seefektif mungkin. Agar target bisa tercapai dengan baik. Jangan sampai karena penyampaian materi terlalu lama sehingga waktu praktik membuat blog jadi tidak ada. Atau menajdi lebih singkat.

Kesinambungan, meski ini bukan pertanyaan utama yang harus ditanyakan segera. Pertanyaan mengenai hubungan kerjasama setelah acara ini apakah akan tetap ada atau bagaimana. Sebab ada beberapa kegiatan yang butuh folow up setelahnya. Oleh karena itu, hal ini perlu juga kita ketahui.

Ketiga, tanyakan kapan waktu pelaksanaannya, durasi, lokasi acara, termasuk soal dress code, bisa juga ditanyakan apakah djemput atau berangkat sendiri, jika menginap bagaimana dengan akomodasinya. Jika kegiatan berlangsung beberapa hari dan ada sesi pembukaan. Tanyakan apakah saya perlu hadir saat pembukaan atau hanya pada sesi materi yang akan saya sampaikan saja. 

Bagaimana Awalnya Sehingga Bisa Jadi Narasumber

Bagi saya dalam belajar apa pun satu hal yang perlu dijaga dan diperbaharui semangatnya adalah fokus dan komitmen. Misalnya kita punya bakat di dunia tulis menulis . Maka fokus dan berkomitmenlah dengan dunia tulis menulis itu. Belajar menulis dengan baik. Membuat tulisan dan menghasilkan karya. Sampai berprestasi di bidang yang kita geluti tersebut. Kemudian tidak pelit dengan ilmu. Mau berbagi ilmu dan pengetahuan kepada orang lain. Berbagi ilmu atau informasi ini bisa kita lakukan dengan menggunakan media sosial. Kemudian membagikan kegiatan-kegiatan tulis menulis yang sudah atau sedang kita lakukan. Orang lain tentu saja akan melihat. Apa yang sudah kita lakukan.

Jika mempunyai media sosial. Maka cantumkan informasi mengenai diri kita sebaik-baiknya. Berikan informasi yang valid mengenai siapa diri kita, keahlian atau basic ilmu pendidikan yang kita punya.

Banyak orang yang memanfaatkan hal ini dengan menggunakan media blog. Jadi jika ingin mencari seseorang. Dia akan langsung mencari di internet.

Oh,ya salah satu lagi media sosial yang sangat signifikan untuk membangun branding. Selain blog adalah Instagram. Orang-orang akan mencari informasi di Instagram hanya dengan mengetik kata kunci atau hestek tertentu.

Komunitas Blogger Bengkulu sudah banyak melahirkan Influencer dan blogger ( Foto Bobe)
Misalnya saat orang akan mencari nama penulis Bengkulu atau Blogger Bengkulu. Maka bisa jadi salah satu nama yang muncul adalah nama saya. Sebab saya termasuk rajin menuliskan kedua hestek tersebut pada postingan instagram saya.

Hal ini sudah saya lakukan sejak awal. Saat ingin mem-branding diri sebagai penulis dan blogger dari Bengkulu

Ketika ada yang ingin mengenal atau ingin mengetahui tentang diri saya lebih banyak lagi. Maka saya tinggal menyodorkan link blog saya. Ada informasi mengenai about me. Selain itu mereka juga bisa mendapatkan berbagai informasi  dengan melihat dan membaca postingan di blog saya.

Oleh karena itu jika kita ingin menarik simpati perusahaan, komunitas, brand atau siapa pun saja. Maka buatlah informasi mengenai diri kita sendiri secara baik dan lengkap di blog. Bagi yang belum membuat, hayoo semangat membuatnya di blog kita. Kemudian setiap ada kegiatan yang berkaitan dengan keahlian atau hobby kita. Maka tuliskan dan ceritakanlah di blog. Agar lebih banyak orang lain yang mendapatkan informasi dan manfaat. Kalo ada yang terinspirasi dan berbuat baik lantaran membaca tulisan kita. Maka in sha Allah pahala kebaikan juga akan mengalir kepada kita. Sebagai amal jariah.

Baca Juga

Related Posts

0 comment

Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin