nav#menunav { border-bottom: 1px solid #e8e8e8; }

Apa Pentingnya Menuliskan Rekam Jejak Setiap Bulan

Assalammualaikum.Wr.Wb

www.mildaini.com_Jika ada yang bertanya, setengah tahun 2019 ini saya ngapain aja. Sepertinya tidak begitu susah saya menjawabnya. Sebab saya termasuk yang suka menuliskan moment dan membagikannya ke media sosial. Jadi kalo lupa tanggal pun saya bisa intip aja lagi media sosial. Harusnya kita rajin menuliskan pencapaian apa yang sudah kita lakukan untuk menajdi motivasi diri. 

Sebenarnya penting ngak sih menuliskan atau mengabadikan setiap moment tersebut. Apalagi membagikannya kepada orang. Bagi saya sangat perlu sebab sebagai rekam jejak dan juga rekam gerak. Saya udah ngapain aja selama ini. Tapi tidak juga semua hal harus dibagikan juga. Misalnya, hal-hal yang privasi dan menyangkut keluarga. Saya akan hold dulu kalo urusannya sama keluarga. 
Beberapa hal ini bisa saya bagikan kepada kalian semua, mana tahu kita satu moment yang sama atau mungkin mau menciptakan pencapaian yang sama di tahun yang akan datang


Bulan Januari, tepatnya tanggal  22-23 Saya bersama 29 perwakilan dari berbagai wilayah di Indonesia. Berkesempatan untuk hadir acara TOT literasi digital yang diselenggarakan oleh Tiktok, ICT Watch dan Kemkominfo. Bertempat di hotel Jakarta. Senang rasanya bisa mengawali tahun dengan belajar dan bertemu dengan teman-teman di berbagai kota . Termasuk juga dari berbagai kalangan dan profesi. Seru sekali.


Bulan Februari, Saya sama temen sesama pengiat Relawan TIK Provinsi Bengkulu. Ada bu dosen Ika Pasca, Ada Bu Guru Apura bersilaturahim dengan kampus STIA Bengkulu guna membahas mengenai kegiatan literasi digital bagi mahasiswa


Di bulan Februari juga saya bersama teman-teman Pemuda Penggiat Anti Narkoba Kota Bengkulu atau PUPAN melakukan sosialisasi tentang P4GN melalui program Roadshow ke radio-radio. Ada beberapa radio yang kami datangi selama bulan Februari ini.


Tepat tanggal 15 Februari di Bengkulu juga sedang diadakan Agenda besar Muhammadiyah. Nah, saya kebagian sebagai narasumber untuk kegiatan seminar Kemuslimahan yang diadakan oleh Kampus Universitas Bengkulu. 


Kegiatan ini menghadirkan mahasiswi Ekonomi dari Bengkulu, Palembang, Lampung dan Jambi


16 Februari esok harinya setelah jadi narasumber seminar. Lalu kami sekeluarga berangkat ke kota Manna, di bagian Bengkulu Selatan. Ini adalah perjalanan pertama kami sekeluarga dengan mobil pribadi ke kota Manna. Kami pun pergi pagi pulangnya malam hari, jam sebelas malam kami sampai di rumah. Perjalanan ini sangat berkesan bagi saya dan suami. Sebab sukses bisa ke kota Manna dengan menyetir sendiri. Seru pokoknya.

22 Februari adalah momentum luar biasa untuk Forum Lingkar Pena yang berusia 22 tahun dan Blogger FLP yang pertama. Alhamdulillah bisa terus membersamain FLP dan Blogger FLP. Semoga ke depan semakin kompak dan bermanfaat.


26 Februari, saya berkesempatan untuk ikut kegiatan workshop soal pemasaran dan pemanfaatan dunia digital untuk marketing. Bersama tim pesonakopi Indonesia. Dua hari sini saya belajar bersama para pencinta, petani dan pelaku bisnis kopi. Kami belajar cara memasarkan kopi secara online. Selain itu diajarkan cara menyiapkan produk untuk dijual. Seperti mengambil foto produk.

Bulan Maret, di awal ini saya berkesempatan main ke SMA IT untuk menjadi juri cipta lomba puisi tingkat SLTP. Kegiatan ini dilakukan di lokasi sekolah. Para peserta menulis puisi ditempat. Lalu dinilai , ditentukan pemenangnya. Dari banyak peserta. Saat itu yang menjadi juara adalah laki-laki. Saya senang sekali bisa hadir dan menyukseskan kegiatan yang memang menjadi ajang tahunan sekolah ini. Tahun lalu saya menjadi juri cerpen.






25 Maret, ini adalah workshop blog pertama yang dilaksanakan oleh Blogger Bengkulu yang memberikan sertifikat kepada peserta. Kalo kegiatan sebelumnya. Para peserta tidak diberikan sertifikat sih. Tapi kali ini digarap lebih serius dan berkesan ptofesional juga. Sebab banyak yang butuh sertifikat juga.





Bulan April ini adalah bulan kebahagian dan kesedihan  sekaligus bagi saya dan keluarga. Sebab di bulan ini di awal bulan adalah ulang tahun pernikahan kami yang jatuh pada tanggal 1 April. Di hari itu juga anak kedua kami si Athifah mengikuti tes masuk sekolah. Saat itu hari yang menyenangkan sekaligus juga sebagai hari yang menegangkan. Akan kah Athifah bisa lulus. Kami mulai galau sebab yang daftar banyak sekali. Saingan banyak.

Namun jalan lima hari kemudian. Allah merubah semua suasana hati kami. Emak, orang tua yang kami cintai meninggalkan kami selama-lamanya. Emak meninggal dunia. Saat itu rasanya lepaslah jiwa raga saya seperti anak yang kehilangan anaknya. Kesedihan yang luar biasa menyeliputi kami sekeluarga bukan hanya pada hari itu. Bahkan hingga hari ini kami masih kehilangan dan bersedih.


Meski begitu saya mencoba mengibur diri dengan tetap beraktivitas seperti biasa. Saya membuka kelas blog khusus perempuan dalam memperingati hari Kartini. Alhamdulillah peminatnya banyak dan berjalan lancar jaya.

Kemudian kehidupan mulai kami jalani dengan pelan-pelan tanpa sosok emak. Namun, ujian kesabaran dan keikhlasan itu mungkin masih belum cukup bagi Allah. Jadi tanggal 27 April. Di sabtu kelabu itu rumah yang sepuluh tahun kami punya. Kena banjir. Airnya tinggi sekali. Barang-barang banyak yang hilang dan rusak. Ngak usah ditanyakan rasanya kayak apa saat itu. Apalagi ingat dua lemari hadiah saya untuk Athifah yang hanya berumur sepekan itu luluh lantak oleh banjir. Meja belajar Athifah rusak sebelum digunakan. Sedih sekali. Sampai sekarang pun saya belum move on soal banjir. Meski diminta survive. Banjir telah merenggut banyak hal dari saya


Di akhir April itu kami harus bergegas berberes sebab sudah mau puasa. Kondisi rumah harus segera diperbaiki agar nyaman untuk ditempati. Sebab basah dan penuh lumpur, barang banyak yang rusak.

Mana kondisi puasa, harua mengurusi dan membereskan rumah. Sungguh sebuah pekerjaan yang melelahkan.

Akhirnya di akhir menjelang kakak Nawra pulang dari libur lebaran dari pondok. Renovasi rumah sebagian sudah beres. Meski tetap akan lanjut dengan tahap selanjutnya. Yah, beguyur saja.


Di bulan Mei ini saya diundang untuk mengikuti kegiatan diseminasi dari kantor bahasa Bengkulu. Dan ini juga menjadi awalan semangat baru bagi saya.

Bulan Juni, puasa berlalu dengan tertatih. Kami melanjutkan membuat kisah seputar lebaran. Meski kurang bersemangat. Sebab ini adalah lebaran pertama bagi kami tanpa kehadiran emak.

Untuk menghibur diri, kami akhirnya berkunjung ke sanak saudara emak secara rame-rame. Agar mengurangi kesedihan. Bahkan hingga ke luar kota. Kami datangi saudara emak dan bak.


Di tanggal 12 juni kami sekeluarga nginap di Lubuk Linggau. Kami merencankan untuk berkunjung ke kota Palembang dengan menggunakan kereta api. Ada keponakan kami, kak Andi akan melangsungkan akad dan resepsi pernikahannya.

Perjalanan ke Palembang ini kami jadikan juga sebagai ajang silaturahim  dan menyambung kehangatan keluarga yang sudah lama tidak bertemu.


Banyak kumpul sanak saudara sekalian jadi ajang untuk saling memaafkan Kan masih ada hawa halal bi halal.Beberapa hari di Palembang. Malam itu usai resepsi saya berangkat ke Pekanbaru untuk mengikuti bimtek Fasilitator Literasi Baca Tulis Se-sumatra di tanggal 17-21 Juni. Lima hari diberi kesempatan untuk belajar lagi dan berkumpul dengan orang-orang hebat.

Bimtek ini adalah hiburan sekaligus juga charger buat semangat menulis saya yang merosot beberapa bulan ini. Jadi saya punya sedikit semangat dan alasan untuk bangkit lagi.Benar saya,ketika kita bersemangat maka dunia beserta isinya juga mendukung. 


Pulang dari Pekanbaru, ditanggal 25 Juni saya diundang kegiatan Gema Cermat oleh dinas Kesehatan Provinsi Sebagaii rekan media. Di kegiatan ini saya juga mendapatkan hadiah doorprize, senang sekali. Di acara ini saya belajar juga mengenai obat-obatan. Bagaimana cerdas menggunakan obat.

Lanjut lagi esok harinya, di hari Anti Narkotika Internasional yang disebut juga HANI, saya berkesempatan menghadiri acara tersebut dan juga bisa welfie sama Wakil Walikota Bengkulu, Bapak Dedy Wahyudi. Bergabung dengan para penggiat anti narkoba ini saya senang sekali, semoga bisa memberikan manfaat yang banyak bagi banyak orang.

Bulan Juli Saya diundang untuk menjadi narasumber kegiatan di Universitas Bengkulu. Untuk workshop blog bagi para mahasiswa S1 Jurnalisti. Kegiatan ini digelar pada tanggal 10 Juli 2019 di gedung FISIP Universitas Bengkulu

Di hari ini luar biasa apresiasi yang diberikan oleh kampus kepada apa yang kami berikan. Saya sendiri kaget dan ini merupakan pencapaian yang luar biasa untuk tahun ini. Di tengah badai kesedihan yang menimpa saya. Namun, saya masih diberikan kesempatan untuk belajar dan berbagi

Terima kasih Allah atas cerita hidup yang telah Engkau goreskan kepada ku sehingga hidup saya penuh warna.
Baca Juga

Related Posts

9 comment

  1. Salut sampai pencapaian mbak Milda, banyak sekali pengalaman dan juga teman baru ya Mbak

    BalasHapus
  2. Bagi saya menulis rekam jejak itu penting supaya ada kenangan dan cerita. mungkin indah yang saya terlupa, jikalau buruk bisa jadi pelajaran buat kedepannya

    BalasHapus
  3. Padahal belum ada setahun di tahun 2019, tapi sudah banyak cerita yang ditorehkan ya mbak. Btw, selamat ya mbak untuk kegiatan workshop Blogger Bengkulunya. Semoga Blogger Bengkulu terus berkembang dan semakin banyak program yang diselenggarakan. Amin.

    BalasHapus
  4. Innalillahi wainna ilaihi rajiuun
    Semoga Emak diterima amal baiknya. Amin.

    Kalau sudah terbiasa dengan kegiatan jika didiamkan malah bingung ya hehehe
    Alhamdulillah ya 6 bulan terakhir ini meski diselingi bencana tapi tetap bisa produktif. Semangat pastinya...

    BalasHapus
  5. Wah keren juga nih idenya. Mau aku contek deh. Gapapa udah lewat tengah tahun juga. Aku baru nulis penghasilan aja nih tiap bulan. Biar jadi tahu produktivitas dari nulis blog. :D

    BalasHapus
  6. Beneran rekam jejak yang kece abis ini mah namanya kak... Bismillah ah, insya Allah aku juga bisa buat rekam jejak yang manis kaya gini...

    BalasHapus
  7. Rekam jejak yang kece abis ini mah namanya kak, bismillah ah, insya Allah aku juga bisa bikin rekam jejak super manis macam ini...

    BalasHapus
  8. Penting atau tidak opsional mba, tapi menurut saya itu akan menjadi proposal yg bisa buat kita senyum dan bangga ketika membuka dan membacanya kembali

    BalasHapus
  9. Memang hidup itu penuh suka dan duka ya mbak :) Salut aku mbak tetap semangat berkreasi meskipun sempat terkena musibah banjir. Semangat mbak!

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin