nav#menunav { border-bottom: 1px solid #e8e8e8; }

Fatimah az-Zahra, Putri Rasulullah SAW.

Assalammualaikum.Wr.Wb

www.mildaini.com_Fatimah az-Zahra, Putri Rasulullah SAW. kali ini saya mau membahas mengenai putri Nabi Muhammad SAW sebagai contoh teladan bagi kita para perempuan. Fatimah ini merupakan salah satu dari beberapa perempuan hemat yang dimuliakan oleh Allah SWT dan diceritakan di dalam Al-Quran.

Tulisan ini secara lengkap bisa dibaca pada buku saya yang berjudul Smart and Happy Mom (Menjadi Ibu Rumah Tangga Berlimpah Pahala) diterbitkan oleh penerbit Tinta medina yang merupakan anak atau imprint dari penerbit Tiga Serangkai.


Buku ini bisa dibeli di berbagai toko buku baik secara online atau offline di seluruh wilayah Indonesia. Dengah harga Rp.48.000, Kadang ada diskon atau potongan harga juga. Jadi pandai-pandailah Anda membeli bukunya kapan dan dimana. 

Yuk, kita mengenal  Fatimah az-Zahra, Putri Rasulullah SAW.

1. Penuh Perhatian Terhadap Ayah

Abdullah berkata, ”Suatu ketika Rasulullah saw. sedang melaksanakan shalat di dekat Ka‘bah dan di sana ada sekumpulan orang Quraisy sedang duduk-duduk. Tiba-tiba salah seorang dari mereka bertanya, ’Apakah kalian tidak melihat orang yang suka mencari muka itu? Siapa di antara kalian yang mau pergi ke tempat unta keluarga si Fulan, lalu mengambil kotoran, darah, dan ari-ari hewan tersebut yang telah mereka potong sebelumnya? Bawalah semua kotoran itu ke sini dan tunggu sebentar. Ketika beliau sudah sujud, maka letakkanlah kotoran ini di pundaknya. 

Akhirnya, berangkatlah orang yang paling celaka di antara mereka, yaitu Uqbah bin Ali Mu‘ith untuk mengambil kotoran tersebut. Tatkala Rasulullah sedang sujud, dia meletakkan kotoran tersebut ke atas pundak beliau. Namun, Rasulullah saw. tetap saja sujud, sementara itu, mereka tertawa terbahak-bahak sampai mereka miring satu sama lain. 

Lalu ada seseorang yang memberitahukan Fatimah. Dia segera berlari menuju tempat Rasulullah shalat. Beliau tetap saja sujud sehingga Fatimah membuang kotoran tersebut dari pundak Rasulullah. Setelah itu, Fatimah memaki-maki orang Quraisy tersebut.” (HR Bukhari dan Muslim)

Setelah Fatimah dewasa, Sahal r.a. bercerita bahwa dia ditanyai tentang luka Rasulullah pada hari peperangan Uhud, maka dia berkata, ”Wajah Rasulullah saw. terluka, gigi geraham beliau patah, dan topi baja yang ada di atas kepala beliau pecah tertembus panah. Lalu Fatimah membasuh luka beliau sementara Ali memegangi. 

Ketika Fatimah melihat darah luka itu semakin banyak mengalir, dia mengambil tikar, lalu membakarnya sehingga menjadi abu, kemudian menempelkannya ke tempat luka sehingga darah berhenti mengalir.” (HR Bukhari dan Muslim)

2. Sabar dan Penuh Perhatian terhadap Rumah Tangga

Ali mengatakan bahwa Fatimah datang kepada Rasulullah untuk mengadukan tangannya yang lecet akibat gilingan miliknya. Dia mendengar bahwa ada seorang budak datang kepada Rasulullah. Akan tetapi, waktu itu Fatimah tidak menemukan Rasulullah sehingga masalah itu akhirnya dia ceritakan kepada Aisyah. Setelah Rasulullah datang, Aisyah menceritakan cerita Fatimah tadi kepada beliau. Lalu Rasulullah segera menemui kami. Waktu itu kami sudah di tempat pembaringan. Kami bangun hendak menemui beliau. Beliau berkata, ”Tetaplah di tempat kalian.” Lalu beliau duduk di antara kami. Saat itu aku merasakan betapa dinginnya telapak kaki beliau yang menyentuh perutku. 

Kemudian beliau berkata, ”Maukah kalian aku beri tahu mengenai sesuatu yang lebih baik daripada yang kalian minta? Apabila kalian sudah siap di tempat tidur kalian, maka hendaklah kalian baca tasbih sebanyak tiga puluh tiga kali, tahmid tiga puluh tiga kali, dan takbir tiga puluh empat kali. Hal ini lebih baik bagi kalian daripada seorang pelayan.” (HR Bukhari dan Muslim)

3. Rasulullah saw. Memuliakan Fatimah

Saat Rasulullah saw. sakit, para istri Rasulullah berkumpul. Lalu datanglah Fatimah. Begitu melihat Fatimah, Rasulullah berkata, ”Selamat datang putriku.” Kemudian beliau menyuruh Fatimah duduk di sebelah kiri atau kanannya. Kemudian mereka berbicara dengan berbisik-bisik. Saat itu Rasulullah lebih memilih untuk berbicara dengan Fatimah. 

4. Allah Memuliakan Fatimah

Aisyah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. berkata kepada Fatimah, ”Apakah kamu tidak senang apabila kamu menjadi pemimpin wanita-wanita penghuni surga.” (HR Bukhari)

Semangat ya belajar kajian islam terutama belajar tentang tokoh perempuan islam emoga kita bisa meneladani mereka semua.
Baca Juga

Related Posts

6 comment

  1. ya Allah, Subhanallah... aku belum tentu bisa sesabar Sayyidina Fatimah mak, ga dibeliin coklat di inoapril aja aku bsa ngambek wkkw

    BalasHapus
  2. Wah memang Fatimah Az Zahra ini menjadi tauladan para wanita ya Mbak

    BalasHapus
  3. Saya sebagai wanita jadi malu, karena belum bisa seperti itu

    BalasHapus
  4. Hmm memang sangat mulia sekali ya sifatnya. Ini nih yang harus ditiru

    BalasHapus
  5. Wah ini nih yang wajib ditiru wanita muslim, hmm saya akan berusaha seperti ini :)

    BalasHapus
  6. Mulia sekali ya putri Rasulullah ini. Semoga kita nanti bisa bertemu dengannya di surga aamiin

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin