nav#menunav { border-bottom: 1px solid #e8e8e8; }

Waduh, Bidannya Sakit Jadi Melahirkan Di Mana

 Waduh, Bidannya Sakit Jadi Melahirkan Di Mana

Sejak tanggal 14 Mei , saya sudah mengalami kontraksi . Sekitar per satu jam sekali. kontraksi ini mulai saya rasakan secara rutin sejak pukul 02. 00 dini hari.

Seusai salat subuh, saya melanjutkan jalan pagi dan menghirup udara segar. Kontraksi tetap saja berlanjut. Saya biarkan saja. Soalnya belum ada plek tanda mau melahirkan.

Lalu saya lanjut dengan tugas rumah lainnya. Membersihkan rumah, mencuci, masak dan tugas rumah ringan lainnya. Alhamdulillah semua beres.

Bahkan saya sempat menulis satu artikel blog, membahas soal HPL saya yang lewat. Iya, harusnya tanggal 12 Mei 2016 yang lalu.

Baca Selengkapnya



Kontraksi mulai teratur setiap satu jam. kontraksi secara rutin ini memang sudah saya rasakan sejak tanggal 10 Mei. Tetapi rentang waktunya masih sangat jarang. Pertiga jam, lalu perdua jam, dan sekarang per satu jam. 

Karena ini kehamilan yang keempat, saya nikmati saya sesuai dengan pengalaman sebelumnya. Gak perlu panik karena tanda lahir atau ketuban belum pecah. Banyak-banyak berdoa dan sabar. In sya Allah semua akan baik-baik saja. Aamiin.

Beranjak siang kontraksi semakin teratur. Setiba usai salat Magrib. Kontraksi semakin sering. Saya sengaja melihat jam. Sakitnya sudah semakin sering, bahkan sudah persetengah jam. 

Lalu, saya memutuskan untuk memakai celana dalam. Supaya bisa melihat jika ada plek atau tanda yang lainnya. Sebab, sejak disarankan oleh dokter dan bidan saat kehamilan tua. Jangan memakai celana dalam lagi. Di rumah saya jarang pake celana dalam. Suka gatal-gatal dan lecet.

Sekitar jam setengah sepuluh, saya merasakan ingin pipis. Saya ke kamar mandi. Ternyata ketika akan cebok terlihat ada plek hitam di celana dalam. Saya kaget tapi tetap tenang. Waktu akan melahirkan segera datang nih, gumam saya.

Kemudian saya beritahukan hal tersebut kepada suami. Karena ini bukan kehamilan pertama . Suami juga tenang dan langsung mengajak saya ke rumah bidan. 

Kita telpon saja dulu bidannya. Saya menelpon klinik bidan BPJS. Di klinik ini saya sudah dua kali cek in ama bidannya, periksa dan data saya ada di sana. Jadi mudah dan enak jika ingin lahiran di sana. Kami sudah mendaftar di berbagai tempat sebagai alternatif persalinan.

Baca selengkapnya 

3 Tempat Melahirkan Yang Paling Nyaman


Telpon saya diangkat, terdengar suara berat dari seberang. Sempat bidannya memberitahu bahwa dia sedang tak enak badan. Tetapi mendengar saya sudah merasakan sakit. Maka beliau persilakan saya untuk datang.

Kami bergegas, semua peralatan untuk melahirkan sudah siap. Satu tas besar. Segera masuk ke dalam mobil. Kami melaju pelan.

Saya bilang ke suami, cari jalan yang gak ada lobang dan polisi tidurnya ya. Untuk mengurangi rasa sakit, hehehe.

Sampai di depan klinik bidan . Rumahnya terlihat sepi dan kliniknya juga gelap. Tak ada aktivitas. Berbeda ketika saya dulu melahirkan anak ketiga. Ibu bidan dan kliniknya sudah siap menyambut kedatangan kami karena sudah kami telpon.

Tetapi kami tetap mendatangi kliniknya. Mengetuk pintu rumah bu bidan yang berada di sebelah kliniknya. Anak lelaki bu bidan  keluar.

Dia menyampaikan pesan, bahwa ibu sedang tak enak badan. Tetapi dia tetap membuka pintu klinik. Saya lantas bergegas minta ijin ke kamar mandi. Terasa saya mau Bab.

Sedangkan suami, menemui bu bidan yang tak disangka sudah muncul di antara kami. 

Tak berapa lama saya keluar dari kamar mandi, Lega rasanya, alhamdulillah.

Kata suami, ibu bidan sedang sakit vertigo. Jadi tidak bisa membantu proses persalinan saya. Saya agak kaget juga, tetapi secepatnya maklum, dan berpikir mencari alternatif lain. Kontraksi tetap berlangsung.

Kami berdiskusi di dalam mobil. Tak enak ngobrol di depan rumah bu bidan apalagi di jalan. Malam semakin larut. Jam memasuki angka 22.00.

Saya sempat menelpon kakak ipar, bertanya bagaimana jika saya melahirlan di klinik bidan yang dekat rumah ibunya. Yang dulu dipakai waktu melahirkan anaknya. Kebetulan jarak lokasinya tak begitu jauh sehingga kami berharap segera meluncur ke sana. ke daerah Bajak. 

Setelah berbicara panjang, akhirnya kami tak jadi ke bidan itu karena sebelumnya tak pernah periksa ke sana dan belum pernah dilalukan tindakan, apalagi data saya dia belum punya.

Kata suami, bu bidan sebelumnya menyarankan untuk melahirkan di rumah sakit kota. Dengan alasan yang sama, karena belum  pernah periksa dan belum terdata, kami batal ke rumah sakit kota.

Akhirnya, kami putuskan ke rumah sakit Ummi saja. Namun sebelumnya kami pulang dulu. Menambah peralatan dan perlengkapan yang kira-kira akan diperlukan di sana. Termasuk pamit lagi dengan Emak dan kakak yang saat itu bertugas menjaga Nawra dan Athifah. 

Akhirnya, kami berangkat ke rumah sakit Ummi di jalan Hibrida Bengkulu. Lokasinya lumayan jauh dari Tengah Padang. Tetapi kami merasa lebih aman dan nyaman. Yang pertama karena memang sudah pernah melakukan pemeriksaan dan cek in sama salah satu dokter kandungan di sana. Data saya sudah ada, jadi lebih mudah. Kedua, di rumah sakit. Kondisi gawat darurat akan segera ada tindakan dan solusi. Ketiga, Rumah Sakit Ummi juga melayani BPJS, jadi lebih hemat. 

Apalagi rumah sakit Ummi ini dulu sebelumnya merupakan klinik bersalin, soal pengalaman saya rasa mereka sudah di atas fasilitas kesehatan yang lainnya dalam membantu berbagai kasus persalinan. 

Meski HPL saya lewat, saya tetap optimis dan semangat.

Baca selengkapnya

Cara Menghitung Hari Perkiraan Lahir (HPL)

  
Saya langsung masuk ruang IGD dan diperiksa. Setelah itu saya langsung masuk ruang persalinan. Menunggu tindakan selanjutnya. Saat periksa saya sudah pembukaan baru dua mau masuk tiga. Jam sudah berlanjut ke angka 24.00. Hari akan berganti.

Doain saya ya, semua tindakannya berjalan lancar jaya ya. Lahiran normal dan sehat selalu. Aamiin.
Baca Juga

Related Posts

31 comment

  1. saya doakan lancar2 aja ya bu proses kelahirannya :)

    BalasHapus
  2. alhamdulillah saya lahirannya normal, lancar dan anaknya cewe

    BalasHapus
  3. Catatan selama menjelang melahirkan begini yang suka bikin saya mupeng. Huhuhuhu, rasa berdebar, rasa harap-harap cemas ya mba. Tapi, kayanya paling dominan rasa mules sih ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kan masih bukaan dikit. jadi malamnya pun meski udah masuk ruang persalinan, saya dan suami masih sempat nyari nasi goreng
      meski mules2 sih

      Hapus
  4. ya Allah, alhamdulillah udah lahiran ya mba

    BalasHapus
  5. Wis mantep masih sempat ngeblog, lega udah lahiran ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyo, pepagi pun masih sempat nyari lontong, mandi , mulai jam setengah sebelas baru tegang banget

      Hapus
  6. Baca ini kok ikut tegang, padahal sudah tahu jika debay sudah lahir. hehehe...
    selamat ya Mbak... wah, bisa rayain ultah bareng2 nih. Btw, selamat betambah usia juga...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi, iya mba, irit bahan baku makanan

      ma kasih ya Mba, doa indahnya. mba juga moga sehat selalu

      Hapus
  7. Hebat bener mbak, lahiran masih nge-blog.. :-) salam buat si kecil yaa, semoga cepet pulang ke rumah... Udah ditunggu sama kakak lho dik.. :-)

    BalasHapus
  8. amiiin, semoga dimudahkan semuanya ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin, lahamdulillah sdh lahiran, lancar

      Hapus
  9. Aamiin.... Semoga lancar dan sehat semuanya ya mba... jadi ingat pengalaman dulu waktu mau melahirkan, jadi berasa mulesnya :)

    BalasHapus
  10. alhamdulillah...ikut berbahagia. semoga ananda menjadi anak shalehah. Aamiin

    BalasHapus
  11. instri saya pun begitu, melahirkan dirumah secara normal..
    tentunya dibantu dengan bidan ..

    BalasHapus
  12. bidanku juga mendadak sakit pas 7 bulan, tangannya keram ini aku menghitung hari dan masih belum pasti lahiran dimana

    BalasHapus
    Balasan
    1. semangat mba, semoga ketemu tempat yang cocok

      Hapus
  13. Mba Milda keren, baru lahiran udah update blog ajah :)
    sekali lagi selamat yah Mba

    BalasHapus
  14. Ngeri juga kalo itu saya yang ngalamin.. jadi gak kebayang...

    BalasHapus
  15. Gimana Mbaak? Sudah lahiran kah? Semoga lancar yak. Ini yg ke empat jadi lebih tenang ya Mbak. Saya juga waktu yang kedua lebih nyantai. Malah ngga nyadar mau lahiran soalnya masih kurang 2 minggu dari perkiraan lagi. Malah siangnya itu baru kontrol dokter. Sore langsung plek2 gituh. Prosesnya ngga lama. Malem lahiran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah sudah lahiran, luar biasa senangnya

      Hapus
  16. wih horor juga yak klo dibayangin

    BalasHapus
  17. Gimana kondisi kesehatan anak mbak? sudah bisa apa sekarang?..pasti imut ya..hehe

    BalasHapus
  18. kalau sekarang pasti sudah lahir anaknya ya mba?

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin