nav#menunav { border-bottom: 1px solid #e8e8e8; }

Membantu Anak Hadapi Menstruasi yang Pertama Kali

Assalammualaikum Wr. Wb


Ada kabar gembira bagi saya dan suami tetapi sekaligus juga bikin cemas. Istilah orang sekarang ngeri-ngeri sedap. Kok bisa, begini ceritanya. Anak pertama kami Kakak Nawra yang saat ini sudah kelas enam SD dan baru berusia sepuluh tahun lewat. Tepatnya bulan Februari nanti dia milad ke sebelas. Ga usah ditanyakan sekarang ya, kenapa usia muda kok udah kelas enam, hahaha. Panjang ceritanya. Jadi si kakak terhitung tanggal 15 November yang lalu, dia sudah mendapatkan Menstruasi yang pertama kali. Gimana, ngeri-ngeri sedapkan ya.

Ngeri, ya istilah kata kami sudah punya anak gadis yang mau beranjak dewasa, kuatirlah dengan kondisi arus informasi yang begitu cepat terhadap anak kita. Belum lagi paparan pornografi dari tontonan yang dilihat, handphone yang diakses , bahkan lingkungan sekitar. Jadi adalah agak ngerinya, pasti semua ortu zaman now mangalami hal yang sama seperti kami.

Sedapnya, ya bersyukur kepada Allah SWT bahwa anak kami tumbuh dengan sehat, kuat dan tentu saja cantik. Bukankah setiap wanita yang sudah menstruasi itu akan terlihat makin cantik,hehehe. Alhamdulillah saya dan suami akan diamanahi sebuah tanggung jawab yang juga besar.

Dimana seorang anak yang sudah akil balig, kalo perempuan kan ditandai dengan mens, dia akan mulai berusaha bertanggungjawab terhadap semua tingkah lakunya. Sudah mulai belajar mengatur dirinya. Amalan ibadahnya , berpahala atau dosa, sudah dipikul sendiri, ga ditanggung lagi sama ortunya. Oleh karena itu ada perasaan lega juga. Namun, tetap harus dibimbing dan diarahkan supaya tetap jadi mslimah yang istiomah dan shaleh.



Nah, ini bagian yang harus kita perkuat, mempersiapkan anak menghadapi menstruasi tersebut.

Saya mau berbagi persiapan atau apa yang saya lakukan untuk mempersiapkan anak menghadapi mens yang pertama kali.

Jika dilihat dari teman sekelasnya, Nawra termasuk yang agak telat dapat mens. Maklum secara usia juga masih kecil dibanding temannya yang lain. Sebagian temannya sudah mens saat kelas empat dan lima. Oleh karena itu secara psikologis, Nawra juga sudah mulai mendapatkan informasi awal soal mens ini.

Pernah pulang sekolah, Nawra cerita. Teman sekelasnya ada yang dapat mens dan yang membelikan pembalutnya ustadnya, hahaha. Saya ga bisa bayangin kondisi saat itu, katanya terpaksa minta tolong sama ustadnya, hihihi. Udah panik duluan.

Ketika mendengar cerita itu, saya pun mulai juga mempersiapkan Nawra, baik secara ilmu dan pengetahuan tentang mens tersebut. Saya mulai memberikan pengetahuan dan wawasan kepada Nawra , apa saja yang harus dia lakukan untuk menghadapi datangnya mens, baik di sekolah atau di rumah.

Saya sampakan kepadanya 1) Apa itu menstruasi, 2) Mengapa wanita menstruasi, 3) Lalu apa yang harus dilakukan saat menstruasi. 4) Bagaimana menjaga kebersihan personal hygiene saat mens. 5) Mengajarkan cara menggunakan pembalut serta cara mencuci , kapan harus diganti sampai mengajarkan cara membuangnya. 6) ibadah apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan saat mens

Kakak Nawra , sama kek anak lainnya, suka sih, pas tahu dapat mens lalu ga shalat, hihihi. Bisa santai katanya.

Selain itu saya juga berkomunikasi dengan wali kelasnya , supaya juga membantu dan memberikan wawasan kepada Nawra tentang mens ini. Dari pihak sekolah, memang untuk anak-anak kelas 4,5 dan 6 ada bimbingan khusus tentang mens tersebut. Mereka dibikin seperti kelompok pengajian. Beruntung sekali Nawra sekolah di SDIT, yang memang konsen juga dengan perkembangan akhlak dan akil balig anak.

Jadi pas dapat men situ, Nawra sudah ga panik lagi. Dia malah sudah terlihat lebih siap. Bahkan pernah satu  bulan sebelumnya, dia memang sudah membawa pembalut di dalam tasnya, hehehe. Alasannya kalo tiba-tiba dapat mens , dia sudah siap.

Banyak hal yang perlu kita persiapkan untuk mendampingi anak mens, pelan namun pasti
Yah, persiapan awal itu yang kami lakukan, lain lagi saat mendampingi anak setaip hari saat mens, Nawra di awal-awal harus selalu diberitahu tentang menjaga tubuhnya, kebersihan dirinya, soal sampah  pembalutnya. Semua masih harus diingatkan. Termasuk cara supaya tidur ga tembus, kalo ketahuan tembus apa yang harus dilakukan. Kalo tembus di sekolah bagaimana, ganti pembalut di sekolah gimana, semua masih perlu diingatkan dan diajari.

Yah, pokoknya kita sebagai ortu harus banyak nyinyirnya deh, tapi ga perlu juga diomelin, anak seusia Nawra paling ga suka diomelin. Kalo sudah diberitahu, ya sudah tunggu saja dia melakukannya, harus banyak sabar, dan ga menuntut segera. 

Harus banyak sabar dan ikhlas ya Emak, kalo ngadepin anak baru mau gadis :)
Baca Juga

Related Posts

4 comment

  1. Assalamualaikum mb mildaini. Bagaimana caranya gabung di flp Bengkulu ya. Saya atika. Ni nomer kontak saya. 085731537804. Mampir di blog saya donk mbk hehe

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah, selamat ya Mak sudah gadis anaknya. Tapi Nawra keren juga ya, sudah siap-siap bawa pembalut ke sekolah. Anak-anak sekarang tuh emang cepet banget gitu ya dapat menstruasinya? Dulu saya telat banget, kelas 2 SMP baru dapet. Hihi.

    BalasHapus
  3. Jadi ingat waktu pertama Kali aku menstruasi.. :) Untung karena punya kakak perempuan jadi gak gitu kaget.. hehe.. Alhamdulillah ya mba di sekolahnya ada bimbingan soal akil baligh, jadi bisa membantu ortu juga..

    BalasHapus
  4. Saya mulai deg-degan nih, Mbak. Anak saya udah kelas 6. Saya pertama kali haid saat kelas 5 SD. Jadi udah mulai diobrolin dari sekarang

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin