nav#menunav { border-bottom: 1px solid #e8e8e8; }

Lontong Lima Ribuan Dengan Rasa Makyuz





          Hari ahad pagi seperti biasa  saya dan anak-anak  sering manfaatkan untuk sekedar joging atau berjalan pagi. Kadang kami ke kawasan sport center di daerah pantai Panjang. Atau hanya sekedar jalan pagi menyusuri jalanan. Apalagi sejak usia kandungan saya memasuki bulan ke sembilan. Jalan pagi seolah menjadi rutinitas pagi yang tak pernah saya tinggalkan

          Ya, kadang berjalan hanya mengitari komplek rumah. Berjalan keliling pasar. Berjalan dari rumah menuju pantai yang hanya berjarak satu kilometer. Ya, pokoknya jalan-jalan. Kalo kepepet ya terpaksa jalan-jalan di mol saja, hehehe.

          Kali ini saya memilih berjalan dari rumah menyusuri jalan Iskandar dari rumah terus menuju kawasan pertokoaan utama di kota Bengkulu. Di jalan Suprapto. Sebenarnya tak begitu jauh dari rumah, hanya menjadi sedikit jauh karena saya yang sedang hamil dan juga harus mengawasi Nawra dan Athifah.

          “Nanti telpon saja ya, kalo mau dijemput. Biar Baba ke sana!” pesan bapaknya anak-anak. 

          Kami perlahan akhirnya menyusuri jalan Suprapto dan akan berbelok menuju jalan KZ. Abidin menuju kawasan Pasar Minggu. 

          Di sepanjang jalan saya bercerita kepada Nawra, toko apa saja yang usianya sudah tua. Toko yang sudah ada sejak saya masih seusia Nawra.

          Lama bercerita dan cukup lelah berjalan, akhirnya kami memutuskan berhenti untuk makan lontong. Yap, dulu tempat kami makan lontong ini dikelolah oleh ibu-ibu, sekarang sudah diturunkan ke menantunya untuk mengolahnya.

          Di sini di jual juga aneka gorengan. Pisang, Bakwan, Tahu dan Sala. Nah, bentuk Sala ini bulat seperti bola, warnanya kuning. Rasanya juga gurih. Saya mengambil dua buah Sala untuk tambahan lontong. Ada juga di jual ketan dan aneka minuman hangat di pagi hari. Yoha, Kopi dan Teh.

          Kami memesan tiga porsi lontong . Satu porsi dewasa dan dua anak-anak. Gulai lontongnya ada sayur Nangka dan Paku (sayur Pakis) ditambah dengan Mie. Untuk Mie, bisa jadi Mie instan atau Mie kiloan yang bewarna kuning. Kami memilih semuanya. Karena memang saya dan anak-anak tidak ada pantangan dengan makanan tersebut.

          Lontong yang terbuat dari daun kelapa ini, memang terasa lebih legit dan gurih. Bentuknya mirip dengan ketupat lebaran ya. Berbeda dengan lontong yang terbuat dari plastik. Apalagi yang dibeli di pasar yang sudah jadi. Belakangan diketahui bahwa , lontongnya ada zat pengawetnya. Ih, seram kan.


          Oh, ya tadi saya mengambil dua buah Sala , saya potong kecil-kecil dan masukan ke dalam lontong, hmmm rasanya tambah nikmat dan semakin membaut saya kenyang.



         
          Harga satu porsi lontong secara umum, cuma lima ribu rupiah. Tapi isinya banyak kan, cukup membuat kenyang. Untuk porsi anak-anak diharga empat ribu rupiah. Aneka gorengan seribuan. Ketan satu porsi tiga ribu dan Sala, limaratusan.

         
          Kebanyakan yang mampir makan di sini adalah orang-orang yang sudah belanja dari Pasar Minggu. Atau para pemilik dan pekerja toko yang tak sempat makan di rumah. Lapaknya juga dibukak hanya sampai jam sepuluh atau sekitar setengah sebelas saja. Ya, untuk orang-orang yang mencari sarapan sehat, murah dan enak.



Ya, jika kepengen makan lontong dengan harga pasa tetapi rasa yang makyuz. Pilihan makan di tempat lontong si Fitri ini bisa menjadi alternatif. Apalagi jika memang ingin sekalian belanja ke Pasar Minggu.

Hayuuk, Nawra dan Athifah kita lanjutkan jalan-jalan paginya. Sudah habiskan lontongnya, jadi bisa nambah tenaga buat jalan-jalan.  
Baca Juga

Related Posts

8 comment

  1. Wah murah sekali mbak, kalo di tempat saya mungkin harganya agak mahalan dikit mbak, dan belum tentu rasanya makyuz seperti makanan mbak di atas :)

    BalasHapus
  2. hehehe, iya, di sini juga beragam harga lontongnya. saya juga heran kenapa dia bertahan dengan harga begitu.
    katanya emang mau jual murah meriah aja

    BalasHapus
  3. murah sekali mba, di tempat saya 2 kali lipatnya :(

    BalasHapus
  4. keliatannya enak banget tuh mbak
    anak2 jg terlihat lahap

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyap bener, anak saya aja yang tiga tahun, habis makannya

      Hapus
  5. Murah juga ya mba, coba dekat rumah ada yg harga segitu. Bisa buat sarapan neh.

    BalasHapus
  6. Wah banget, hari gini masih ada yang harga 5000 dan enak pula :)

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin