nav#menunav { border-bottom: 1px solid #e8e8e8; }

Konsep Hunian Coliving Untuk Anak Rantau

Assalammualaikum.Wr.Wb

Hai sahabat Milda,

Suatu sore ,sebuah chat masuk dari keponakan saya yang tinggal di Tangerang Selatan. Kebetulan ia bekerja di salah satu BUMN di daerah itu. Beberapa bulan ini, ia sering mengeluh rasa tidak nyaman tinggal di tempat kostnya. Terutama kalo sedang sakit, sudahlah rasanya tidak nyaman karena lagi sakit eh malah sendirian.  

Tidak ada yang membantu. Teman sekantornya, ada yang membantu dan support tapi hanya sebatas menanyakan kabar, membantu membelikan  makanan atau obat. Tidak bisa menemani. Yang pernah sakit dan sendirian saja, pasti tahu rasanya seperti apa.

Lalu, ibunya yang merupakan kakak perempuan saya juga merasa iba dan kuatir dengan kondisi anak gadisnya tersebut. Yah, namanya ibu ke anaknya, pastilah kepikiran. 

Saya pun jadi ikutan kuatir dan mulai mencarikan solusi tempat tinggal yang ada ibu kost-nya langsung. Jadi bisa bantu dan mengawasi juga kalo ada keperluan mendesak apalagi kalo sakit. Yah, minimal ada yang bisa diminta tolongi untuk kondisi darurat.

 

https://www.mildaini.com

 

Ternyata itu  bukan solusi juga. Tidak nyaman malah merepotkan ibu kost.Akhirnya saya membantu  mencarikan informasi hunian lainnya, yaitu hunian dengan konsep coliving.


Apa itu Konsep Hunian Coliving


Coliving adalah sebuah konsep tinggal di sebuah hunian bersama orang lain sebagai satu komunitas. Bisa satu tempat kerja, satau daerah atau satu kepentingan yang sama. Semisalnya, sama-sama anak rantau. 

Hunian coliving  bisa berupa rumah atau apartemen. Hunian ini  ditempati bukan oleh satu keluarga, melainkan oleh beberapa orang yang masing-masing menempati satu kamar. Gambaran sederhananya seperti satu rumah atau apartemen yang memiliki banyak kamar, lalu ditempati oleh banyak orang.

Untuk teman yang tinggal serumah ini bisa orang-orang yang sudah kita kenal sejak dulu lalu sepakat untuk berbagi tempat tinggal. Bisa juga orang-orang asing yang kebetulan sama-sama membutuhkan tempat tinggal.Bisa juga yang dialami keponakan saya itu, tempat tinggal teman-teman sekantornya dan teman yang berasal dari satu daerah dengannya yang kebetulan bekerja di daerah yang sama. Yah, persis kayak hunian untuk anak rantau berkumpul.

Kemudian mereka yang tinggal di hunian coliving ini juga saling membantu, melakukan banyak aktivitas bersama dan akhirnya membentuk komunitas yang sama.Hal-hal yang sepele pun bisa dilakukan. Misalnya berbagi makan dan minuman, berbagi alat mandi, saling bantu memasak dan lain sebagainya. 

Bagi yang suka keramaian dan kuatir tinggal sendirian, memilih tinggal di hunian coliving ini merupakan sebuah pilihan yang bisa dipertimbangkan.

 

https://www.mildaini.com

 

Oh, ya hunian kost-kostan bukan termasuk hunian coliving ya, sebab biasanya penyewa akan tinggal di kamarnya masing-masing dan melakukan aktivitas juga masing-masing. Jadi meski berada sama-sama di satu kawasan yang sama, tetap saja merasa sendirian.

Setelah saya jelaskan mengenai konsep hunian coliving ini, keponakan pun jadi tertarik. Lalu ia  menawarkan kepada teman sekantor dan teman satu daerah yang tinggal di sekitarnya Tangerang Selatan untuk tinggal  Bersama. 

Di luar dugaan, ada beberapa temannya yang sesama anak rantau setuju untuk tinggal bersama. Tinggal dan melakukan aktivitas bersama-sama orang satu daerah tentu saja bisa mengobati rasa rindu. Bisa berbicara dengan leluasa dengan menggunakan bahasa daerah.Masak makanan khas daerah bersama-sama.

Termasuk bisa pulang bareng atau dititipi pesan serta oleh-oleh untuk keluarga kita di daerah. Belum lagi kalo ada keluarga yang datang berkunjung, bisa dititipi makanan juga sama keluarga kita yang satu daerah. Seru deh pokoknya. 

 

Mencari Hunian Konsep Coliving di Daerah Tangerang Selatan


Nah, buat yang juga mencari hunian dengan konsep coliving di daerah Tangerang Selatan, bisa memilih di The Parc SouthCity. The Parc bukan sekedar hunian, sebab juga mengutamakan keterbukaan, kebersamaan, dan kolaborasi dengan sesama penghuni. Satu hal yang istimewa dari apartemen ini adalah daerah hijaunya itu loh hingga 75 persen atau seluas 1,5 hektar. Anda bisa melakukan banyak aktivitas bersama-sama dengan teman satu rumah.

 

https://www.mildaini.com

 

Selain zona hijau yang cukup luas, ada 4 hal alasan memilih hunian coliving di The Parc


1.Lokasi Strategis

The Parc SouthCity memiliki lokasi yang strategis dan berbatasan dengan tiga daerah perkotaan besar: Jakarta Selatan, Cinere dan Pondok Cabe dan memiliki kemudahan akses menuju Tol Depok-Antasari, Tol Cinere-Serpong, dan Tol Cinere-Jagorawi. 


2.Arsitektur dan Desain yang dirancang secara Modern

Arsitektur dan desain yang modern ini akan memberikan privasi, sekaligus menciptakan area yang sesuai standar selera penghuni. Interiornya yang menakjubkan memiliki daya tarik estetis dan memberikan kenyamanan.


3.Terjangkau dengan Fasilitas Umum

Di The Parc SouthCity, Fasilitasnya dibuat terencana dan terhubung dengan baik. Seperti, fasilitas kesehatan, pusat perbelanjaan, akses Tol, MRT, TransJakarta, Universitas dan lain sebagainya.


4. Nilai Investasi Terus Meningkat

The Parc SouthCity,  apartemen berada di kawasan paling berkembang di Selatan Jakarta sehingga prospek kenaikan nilai investasi menjanjikan. Jadi akan tetap untung di masa mendatang.

Satu hal lagi yang menjadi alasan untuk memilih hunian di The Parc ini, sebab sekarang sedang ada potongan harga diskon hingga 56 Juta atau ekstra 12 bulan cicilan, serta tambahan diskon 25 Juta. Jadi penghuni baru bisa menang banyak nih.

Jadi tunggu apalagi yuk investasi di Apartemen The Parc SouthCity sebelum kehabisan.



Baca Juga

Related Posts

25 comment

  1. Ini memang cocok untuk yang cuma tinggal untuk merantai, terima kasih infonya, Mbak

    BalasHapus
  2. Seruuu kalo bisa tinggal secara co-living ini.
    Konsepnya 'mantuulll' sekali, sesuai dgn karakter orang yg memang makhluk sosial ye kan.
    Mantab jiwa!

    BalasHapus
  3. Aku tahu konsep hunian coliving tuh dari drama. Menurutku seru saja sih karena kita berasa serumah, emang serumah juga, hahaha. Jadi tetap ada interaksi antar penghuni

    BalasHapus
  4. Tipe coliving begini jadi keinget dengan temen-temen sewaktu kuliah. Mereka sepakat nyewa rumah, tinggal bareng dan tanggung jawab juga ditanggung bareng hehehe.

    BalasHapus
  5. Konsep coliving ini memang cocok banget untuk anak rantau, baik untuk kerja atau lagi masa pendidikan. Biaya sewa lebih murah ya mbak, nggak berat terus ada teman juga bikin suasana rame, kalau ada apa2 juga keluarga bisa cepat menghubungi.

    BalasHapus
  6. Aku tahu nih Tha Park Southcity...keren memnag apartemennya, lengkaap! Baru tahu kalau sistem huniannya coliving. Memang ada untungnya jadi bisa bersama teman menyewa hunian yang sama meski tinggal di kamar berbeda

    BalasHapus
  7. Di Tangsel ada sejumlah kampus bonafid kelas dunia. Nah dari yang pernah aku amati, termasuk dengar dari teman-teman, banyak anak orang kaya dari daerah yang kuliah di kampus2 tersebut, dan mereka mengincar hunian coliving macam ini.

    BalasHapus
  8. Memang enak ya kalau dipikir tinggal bersama, lebih murah, lebih berasa punya keluarga di rantau, tapi mungkin harus cari yang cocok, supaya kompak. Susahnya kalau ada anggota yang bermasalah, bisa jadi benalu, makan tinggal nebeng, apa-apa minta minjem sama temannya.

    BalasHapus
  9. Potongan diskon nggak nanggung eh sampai 56 juta! Konsep seperti ini yang bikin bagus sosialisasi dengan sesama antar penghuni ya mba.

    BalasHapus
  10. Tinggal di hunian coliving itu impian saya Mbak. Ya Allah sangat pengen. Kita (dan terutama anak) bisa berkembang dengan maksimal karena dukungan lingkungan

    BalasHapus
  11. Oh...coliving ini tinggal bersama yaah...seru banget.
    Biasanya disebutnya share house kalau di drama Jepang atau Korea.

    Memang plus minus tinggal bersama gini. Tapi berasa dapat keluarga baru di perantauan.

    BalasHapus
  12. Seru jugaa ya coliving gini, apalagi kalau huniannya sekeren The Parc SouthCity. Selain bisa bersosialisasi juga belajar bertanggung jawab atas rumah dan isinya.

    BalasHapus
  13. Aku baru tahu ada konsep hunian coliving lho mam, beda ya sama konsep rumah kos? jadi teringat sama Joey dan Chandler di Friends, berarti mereka masuk dalam kategori coliving ini ya.

    BalasHapus
  14. Aku baru tahu konsep ini tuh dari drakor apa ya lupa judulnya, kalau dulu orang sudah kenal terus ngontrak bareng ya, kalau co living ini belum saling kebal terus tinggal bareng dan jadi akrab.. Bagus nih biar nggak individual..

    BalasHapus
  15. Hunian seperti ini bagus apalagi kalau berada dikawasan dekat kampus, sayangnya konsep hunian coliving ini baru ada di jabodetabek ya, belum sampai ke daerah soalnya sebentar lagi aku mau cari kos buat anakku, kalau ada hunian seperti ini kan lebih bagus, ada area private tapi tetap ada relasi sosial dengan orang lain.

    BalasHapus
  16. anak rantau kelas atas ini yang begini tapi di jabodetabek banyak yang begini sih sekarang apalagi konsep minimalis skrg kan besar gaya interior yang disukai orang-orang
    cocok banget anak rantauuu yang ingin hidup nyaman

    BalasHapus
  17. Woww, konsepnya oke banget nih, hunian co living ini bener2 bisa membantu mereka yang sedang merantau, agar kebersamaannya dan feelnya dapet sebagai orang yg sama2 merantau.
    LAgian tempatnya strategis yaa, lengkap.

    BalasHapus
  18. Umumnya itu Co Working Space gitu dulu, sekarang ada juga ya Co Living, ini enak dong jadi punya fasilitas layaknya rumah beneran tapi nantinya kita berada di kamar masing2. Lebih berasa homey buat anak rantau, ga berat banget kayak kos-kosan yang serba terbatas ples ga homey

    BalasHapus
  19. Jadi teringat pas di jaman kuliah dlu, serumah sama tmn dr daerah yg beda di tanah rantau. Konsep hunian nya bagus nih pasti betah tinggalnya

    BalasHapus
  20. Waaah mantep banget nih buat anak rantau merapat sini. Model coliving gini aku belum menangin mba, seru ya bisa barengan gitu

    BalasHapus
  21. co living ini kayak kos-kosan gitu ya mbak..meskipun beda, tapi kalau belum menikah lumayan punya teman buat seru-seruan gitu kalau libur kerja di rumah aja

    BalasHapus
  22. Wah menarik konsep hunian coliving gini ya. Jadinya ponakannya milih di mana mba? Jadi di coliving The Parc ini atau ada tempat lain?

    BalasHapus
  23. Hunian coliving ini sama dengan hostel enggak mbak? di malaysia, pernah datang ke hostel, hunian pekerja misalnya satu rumah ada 4 kamar, diisi satu kamar berdua, begitukah mbak? Lalu ditempat lainn juga, semacam apartemen gitu dalam satu kawasan

    BalasHapus
  24. Kalau jaman saya kuliah dulu, coliving ini seperti beberapa anak sepakat untuk mengontrak satu rumah ya.

    Kalau rata-rata kost sekarang emang langsung kamar masing-masing, nggak ada ruang bersama. Jaman dulu masih disediakan dapur, ruang tengah buat nonton tv sama-sama, ruang tamu juga. Kalau yang kayak gini bisa disebut coliving kah?

    BalasHapus
  25. Dududuh, cakep banget nih huniannya. Modern, kompak, simple. Aku suka yang begini. Mau dong satu aja apartment ini 😁

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin