nav#menunav { border-bottom: 1px solid #e8e8e8; }

Kapan Butuh Kacamata Baca

Assalammualaikum.Wr.Wb

Hai sahabat Milda, apa kabarnya semoga sehat selalu yah, semangat tetap jaga prokes dengan tertib demi diri kita sendiri, keluarga dan orang lain.

Nah, sahabat semua, kali ini saya mau cerita soal kacamata saya. Sebenarnya  secara keturunan, keluarga saya tidak ada yang pakai kacamata. Hanya butuhnya kacamata baca saja.

Lalu, kenapa saya sejak usia 30 an, tidak berapa lama setelah anak ketiga lahir, saya butuh kacamata baca. Waktu itu diperiksa dokter, yak arena terlalu banyak membaca di layar monitor. Entah handphone atau laptop. Istilah orang sekarang terpapar screen yang berlebihan.

kacamata baca


Yah, bisa jadi, dulunya sebagai penikmat Blackberry yang ukuran layarnya kecil, kemungkinan terpapar screen handphone ya masuk akallah sebagai salah satu penyebabnya. 

Jadi saya butuh kacamata baca lebih cepat dari prediksi para ahli, hahaha

Taunya darimana, ini diberi tahu mereka, para dokter, perawat, terutama di optiknya. Ketika datang pasti ditanya usia, lalu mereka akan mencari kacamata baca  yang sesuai denga usia saya.

Nah, kali ini saya mau cerita pengalaman beli kacamata tanpa resep dokter

Usia tidak Akurat Menentukan Kacamata

Jadi ketika saya beritahu usia, lalu mereka menyiapkan beberapa jenis kacamata yang sesuai untuk usia saya. Ada tiga tingkatan, saya diberitahu dengan sangat simple. Ada nomernya

Kacamata pertama yang ada kode +2.50

Ketika digunakan chek ke layar handphone, tulisan terbaca sangat jelas. Namun layar seolah cembung. Lalu saya tanyakan hal itu. Jawabannya bikin saya ngakak. 

Yah, itu biasanya buat yang usia lima puluh tahun ke atas

Saya geli sendiri menengar penjelasannya.

Lalu , diturunkan 

Kacamata kedua ada kode +1.75

Saya coba, kalo terpasang benar, membaca agak kurang nyaman. Tapi kalo saya turunkan lensa nya agak ke hidung. Bayangkan aja, kayak orang tua kita kalo lagi baca yang kacamatanya turun. Nah, begitu cara pakainya, baru bisa nyaman.

Tapi, saya sendiri tidak nyaman menggunakan kacamata kayak gini.

Si abangnya lalu mencari dan membongkar lagi stok kacamata baca yang lainnya. Saya pun dites membaca menggunakan kertas khusus untuk mengecek kondisi mata. 

Lama saya mencoba kacamata yang disediakan, ada berbagai pilihan mulai dari bentuk dan warnanya. Saya jatuh pilihan ama yang warna coklat saja.

Tetapi, tetap tidak nyaman dipakai. Si abang Nampak bingung juga. Diturunkan jadi +1.50, malah tambah tidak nyaman.

Saya di tes membaca salah satu tulisan yang berada agak jauh di depan ruangan. Kira-kira jaraknya ada 10 meter. Saya membaca papan merek tersebut dengan baik dan lancer.

Yah, karena usia ,ada yang bilang matanya suah berkurang fungsinya, disebut juga dengan mata plus. Yang saya diperberat karena banyak aktivitas di depan haandphone, laptop dan computer.

Cuma melihat dan menghitung duit saja yang tidak butuh kacamata, hehehe.

Saya pun diam sejenak, ada rasa bingung juga. Kalo batal, yah kasihan abangnya sudah bongkar-bongkar barang. Saya tidak jadi beli. Mau dipaksain beli, nanti tidak dipakai malah mubazir.

Lalu, saya tanya-tanya kotak kacamata, harganya cuma lima ribuan plus bonus kain lapnya. Saya tertarik ingin beli.

Iseng Bertanya Malah Jodoh Kacamatanya

Di rumah saya punya tiga kacamata. Desainnya semua sama, dibuat dua lensa dalam satu kacamata. Bisa membaca jauh da dekat. 

Lah, kacamata banyak, kok beli lagi!

Nah, ini dia, dua kacamata lagi, tidak tahu dimana keberadaannya. Maklum sejak April sampai Agustus rumah lagi direnovasi, jadi barang entah keselip kemana.

Jadi beli kacamata ini buat cadangan saja, tapi meski cadangan yah harus tetap bisa digunakan dan bermanfaat. Nanti rencanya saya letakkan saja di meja laptop yang ada di ruangan shalat, biar kalo mau tilawah tidak mencari kacamata kemana-mana. Yang satunya buat mobile aja, ibarat kata ujung tombaknya nih.

Ketemu Kacamata Murah Meriah Cocok

Akhirnya saya minta sama abangnya kacamata plus minus deh, bisa baca jauh dan dekat. Alhamdulillah, dia punya stok. Saya cobain, dan ini berasa lebih nyaman daripada yang sebelumnya.

Saya perhatikan, lensanya emang ada dua model dalam satu kacamata. Tertulis kode _+1.75. Kodenya sama nih sama kacamata kedua, tapi ini plus minus lensanya. Oke, saya cocok.

Berapa Harganya

Nah, harga kacamata ini hanya 35k. Murah yah, untuk manfaat sebesar ini buat sebagian orang. Yah, kerasa banget kebantingnya sama kacamata saya yang lainnya. Mana ada harga dibawah 150, kacamata BPJS pun mana ada.

Oleh abangnya saya diberi kacamata dan kotak kacamata ini seharga Rp.30.000 saja, murah yah, kalo sekiranya rusak, patah atau apalah tidak terlalu sedih yah, tidak terlalu banyak uang melayang.

Kenapa Tidak Resep Dokter

Kacamata saya sebelumnya pakai resep semua, heheh. Kali ini saya ingin yang beda aja, kacamata resep dokternya saya  bawa juga. Pengen beli di toko kacamata saja.

kacamata baca


Tips dari saya kapan butuh kacamata baca

Kalo secara umum ya berdasarkan usia, otomatis fungsi mata akan menurun. Jadi mau nggak mau nanti kita akan tetap butuh kacamata baca. Ini secara normalnya. Tapi bisa saja kejadian berbeda.

Selain kondisi usia, terkait dengan daily dan habits kita juga, gaya hidup kita saat ini tidak bisa jauh dari paparan screen atau screen time yang berlebihan memberi beban dan kerja berat pada mata kita. Silakan hitung saja berapa jam mata kita menantap screen. Bisa kita kurangi, tapi tetap saja tidak bisa menghilangkan efek pada berkurangnya fungsi mata kita.

Lewat makanan bergizi, vitamin, suplemen apakah bisa membuat mata tetap sehat. Yah, bisa, tapi tetap saja jika tidak kita berikan pencegahan. Maka mata lelah akan segera hadir sebelum waktunya. 

Lalu, apa yang harus digunakan. 

Jadi ketika mata mulai menunjukkan gejala tidak baik, segera periksa ke dokter. Cari tahu penyebabnya. Ketika mata tidak respon atau lelah membaca screen, maka istirahat dulu. Jika hal ini berulang, maka yang dilakukan tetap periksa ke dokter. BUKAN MALAH MEMBUAT TERANG LAYAR HANDPHONE KITA.

Ini bukan tindakan yang baik, malah akan berakibat jelek. Maka sebaiknya atur saja metode layar handphone kita sewajarnya. Lalu jika butuh bantuan, maka periksalah ke dokter mata agar dapat resep kacamata yang pas. 

Nah, kalo sudah dapat resep kacamata dokter, bosan pengen ganti model, yah bisa ikut cara saya saja. Beli sendiri aja kacamata di toko kacamata. Bisa gonta-ganti harga murah.

Mari kita kurangi screen time mata kita yah, alihkan dengan menghitung duit saja, hahaha. Btw , kalo kamu kapan butuh kacamata baca nih




Baca Juga

Related Posts

39 comment

  1. Waalaikumsalam, ngomong-ngomong saya juga pakai kacamata, buat yang kerjanya di depan laptop pasti butuh banget. Lagi, aku kalau main hp malah gelapin cahaya biar tahan dan mengurangi sakitnya mata

    BalasHapus
  2. Waah murah banget harga kaca mata nya, worth it banget sih itu mba.
    Dengan harga segitu bisa dapet kaca mata yang fungsnya cukup penting..

    BalasHapus
  3. Mengistirahatkan mata saat sedang bekerja didepan layar komputer atau handphone sepertinya harus mulai dibiasakan ya ngga mba.
    Biar mata nya tetap sehat.

    BalasHapus
  4. aku malah kalo beli kacamata males pake bpjs, sama org optik seringnya sdh dinaikin duluan. konyolnya lg, kalo tes mata ke dokter selalu dpt kacamata yg butuh adaptasi dulu, bikin puyeng. nah, sama abang2 kios yg tes matanya dg alat sederhana, Alhamdulillah blm pernah kecewa. lensa pas, bingkai cakep, harganya bersahabat bgt!

    BalasHapus
  5. Saya plus +1 dan minus 2,5
    Pakai kacamata baca enak gak ya? Mau coba juga

    BalasHapus
  6. Aku juga kadang pake kacamatan, mbak... tapi blueray+photochromic, apalagi sering liatin hp sama laptop

    BalasHapus
  7. Wah iyaa... emg menderita bgt yaa Mbk kl mata bermasalah. Boleh sesekali aku cb beli kacamata juga. Btw dmn alamat tokonya Mbk?

    BalasHapus
  8. wah kalau saya sudah pakai kacamata sejak kelas 6 SD, Mbak. minusnya sudah tinggi banget dan belakangan sebenarnya kacamatanya sudah nggak cocok lagi tapi masih belum ketemu minus yang pas waktu diperiksa

    BalasHapus
  9. Memilih kaca mata memang kayak cari jodoh harus selektif. Hehe, aku dah makai kaca mata sejak SMA, Mbak. Awal-awal dulu langsung minus 2,5 karena memang telat periksanya. Sekarang sudah di angka minus 3. Semoga bisa berkurang deh minusnya

    BalasHapus
  10. Saya juga concern banget nih sama kesehatan mata, secara ini adalah modal dari Allah yang nilainya tak terhingga. Mata saya tidak minus sih tapi kadang lelah jika kebanyakan menatap layar sehingga saya sekarang punya kaca anti radiasi khusus dipakai di depan layar saat kepala pusing dan mata lelah. Tapi itu agak jarang terjadi karena seperti yang seperti Mbak Milda bilang di atas saya berusaha membatasi screen time saya. Saya belajar dari pengalaman orang2 punya mata bermasalah itu tidak enaknya luar biasa.

    BalasHapus
  11. Ya Allah mbak aku ngakak sama yg ga susah ngitungbduit hahaha ada ada aja.

    Btw, aku baru tahu ada kacamata plus minus. Wah aku jadi khawatir nih sama mataku hiks.

    Efek beli baru teurs kacamatanya hilang auto ngambek buat beli lagi

    Wah ini murah jiga ya 35k hehehe.

    Aku beliin mamakku juga 50k di pasar aja. Pakai kaca buat kacamata baca juga

    BalasHapus
  12. Cerita beli kaca matanya unik ya mbak. Wkwk.. Memang nggak enak kalo udah bongkar-bongkar kita nggak jadi beli. Kasihan penjualnya. Hehee.. Nengsi dulu pernah sih make kaca mata anti radiasi waktu kuliah. Sekarang nggak make lagi. Apa sebaiknya pake aja ya? Buat jaga mata dari layar monitor. Kalo kelamaan natap screen hp kepalanya ni jadi pusing soalnya.

    BalasHapus
  13. Iya. Bagi penulis yang rajin berhadapat dengan komputer atau laptop, screentime memang menjadi tinggi. Efeknya tentu akan merusak mata.

    BalasHapus
  14. Dulu kupikir beli kaca mata itu mehong dan harus ke optik. Sejak nikah dengan bang sun aku jd tau kalo kacamata banyak yg murah meriah dan bisa beli di lapak2 yg ada di emol.

    BalasHapus
  15. Beneeer, kalo hitung duit tuh jelas ya, gak perlu lah pakai kacamata, mendadak terang nih mata hahaha :D
    Aku sepertinya juga harus beli nih kacamata baca, sudah waktunyaaa, hampir kepala lima #ups.

    BalasHapus
  16. Kalau mata saya, yang kanan yang dah rabun mbak. Itu gimana kalau ternyata mata kiri dan kanan berbeda ternyata minusnya. Apakah lensa juga bisa diatur mbak.

    * Idgorontalo | Ayah Azizah

    BalasHapus
  17. yup betul, harga kacamata baca memang terjangkau :D itu menandakan bahwa jalan untuk membaca setiap hari selalu dipermudah hehehehehe

    BalasHapus
  18. Sepakat kalau usia tidak akurat untuk menentukan kacamata, saya masih muda saat didiagnosisi silinder. Tapi alhamdulillah tidak bertambah karena disiplin pakai kaca mata saat bekerja di depan laptop dan banyak makan sayur dan buah.

    BalasHapus
  19. Sama..saya juga lebih cepat pakai kacamata baca, jelang 40 dah ngeblur baca hiks
    Dan awalnya resep dokter, harga mahal, dan waktu rusak nyesek bener
    Akirnya beli yang murah meriah jadi kalau rusak ga sedih hihih

    BalasHapus
  20. Cara seperti itu percis dilakukan saya ke ibu saya. Periksa dokternya dulu aja saat saya masih punya uang. Terus pas patah, belinya di toko kacamata. Jadi harganya jauh lebih murah

    BalasHapus
  21. Aku mulai pakai kacamata dua tahun lalu hehehe, kacamata plus 1 yang khusus buat baca. Kalau aku tuh buth kacamata karena faktor usia, kata dokter mata. Pantesan kok pas baca2 huruf kecil mulai kabur gitu ga nyadar selama ini, sering typo jadinya.

    BalasHapus
  22. Ih enak banget bisa ketemu kacamata baca yang nyaman dan murah gitu. Jadi iri. Aku punya dua kacamat sih, satu kacamata minus, satu lagi anti radiasi gitu, buat kalau main hape atau ngetik di laptop, semuanya diatas 1 juta.. hiks hiks.. kemahalan yak

    BalasHapus
  23. klo kacamata baca itu berarti mata plus y mbak?
    klo aku pakenya kacamata minus

    BalasHapus
  24. gaya hidup kita yang ngak bisa jauh dari screen memang ikut menjadi beban kerja bagi mata ya mak. Wajar jika sekarang usia muda mata sudah butuh bantuan lensa untuk bisa melihat objek dengan baik.

    BalasHapus
  25. Saya sudah lama pakai kacamata baca, Mbak. Udah sejak kurang lebih 5 tahun yang lalu. Dan memang itu sejak saya tiap hari menghadapi layar laptop. Memang sebaiknya dialihkan untuk menghitung duit aja, ya hihihi

    BalasHapus
  26. Apakah aku butuh kaca mata baca juga? Duh kalau bisa tuh gak usah deh. Mending kaga kesehatan mata dan kurangi natap-natal layar. Emang paling betul tuh ngitung duit, hehehe

    BalasHapus
  27. Sy sudah butuh kaca mata baca tp karena merasa pake kaca mata baca kesannya sudha tua jd saya menghindar heuheueh

    BalasHapus
  28. Aku ga bisa pakai kacamata baca aja soalnya ada silinder jadi selalu pakai yang progresive nih biar nyaman.
    Makasih tipsnya untuk tau kapan kita butuh kacamata baca

    BalasHapus
  29. Kemarin nih..Mama pusing berat dan minum obat pusing.
    Karena gak ngefek, gejala sudah sebulan, jadi ke dokter lah yaa..
    Pas di cek, ternyata efek nambah minus atau plus di kacamata mama.
    Jadi penting banget kalau ada keluhan, coba ke dokter.
    Setelah masalah teratasi, Mama gak pusing lagi.

    Alhamdulillah.

    BalasHapus
  30. Murah banget kacamata bacanya, 35 ribu. Udah gitu abangnya sabar banget bongkar-bongkar dan melayani.

    Eh saya kalau merasa nggak nyaman, layarnya yang saya bikin lebih terang. Hihi... ternyata salah ya. Baiklah, sepertinya saya pun harus berburu kacamata baca ini, mau ikuti triknya lah, cari kacamata baca aja

    BalasHapus
  31. Suamiku ini malah suka banget ketinggalan kacamata baca, kalau aku kacamata + satu paket dengan kacamata - jadi selalu deh dibawa. Tapi, di rumah aku lebih senang lepas kaca mata.

    BalasHapus
  32. Wah sama dengan saya mbak Milda. Saya juga sedang bermasalah dengan mata. Kalau jarak jauh enggak masalah malahan. Ini kalau membaca hape udah mulai buram, enggak kelihatan. Alhamdulillah ada kacamata baca suami, pas dipakai eh kok cocok, jadinya aku pake aja hihihi padahal harus diperiksa dulu ya ke dokter mata. Cuman pas pandemi begini jadi susah kemana mana

    BalasHapus
  33. Murah banget tuh mak kacamatanya...praktis lagi ya..dan yang pasti penglihatan kita makin jernih hehe..

    BalasHapus
  34. Kalo mataku minus parah nih mbak, sejak pandemi juga kayaknya nambah deh ini cuma aku belom sempat periksa. Kalau kacamata plus di rumah tuh yang pake ibuku.

    BalasHapus
  35. saya sempat ada rencana nih mau nambah kacamata karena bosen sama model frame yang sekarang. bisa dicoba caranya beli kacamata yang murah tanpa resep dokter tapi bisa pakai acuan lensa resep dokter ya

    BalasHapus
  36. Cari kacamata ini memang kayak cari jodoh ya mbak ahahaha... cocokya malah yang murah, sama euy sama saya. Tapi kalau saya dulu periksa awal ke dokter, tai beli kacamata kedua dan seterusnya selalu di pasar ahaha..nyaman banget gitu dipakeknya

    BalasHapus
  37. Harganya terjangkau ya Mak, di rumah yg butuh kacamata baca itu ibuku, kalau aku matanya sih minus

    BalasHapus
  38. jadi ingat suamiku yang sering banget ketinggalan kacamata bacanya, perlu juga belikan satu lagi nih buat cadangan

    BalasHapus
  39. Jadi ingat tahun 2018 dulu pertama kali pakai kaca mata. Awalnya periksa ke dokter, eh ternyata udah minus 2.5 yang kiri, dan yang kanan 1.5.

    Terus ke toko optik. Milah milih kaca mata aja kayak milih jodoh. Framenya mesti pas di muka. Terus kaca mata minus sesuai minusnya malah bikin pusing. Akhirnya diturunkan setengah.

    Nah, sekarang pengen ganti, tapi belum nemu harga yang semurah itu, Mbak. Asli itu murah banget.

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin