nav#menunav { border-bottom: 1px solid #e8e8e8; }

Hari Gizi Nasional, Apa Kabar Gizi Keluarga Di Rumah





Menu  Salah Satu Restoran Di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan


          ”Lebih Baik Uang Habis Untuk Membelikan dan Memberikan Anak Berbagai Jenis Makanan Daripada Uang Habis Untuk Biaya Berobat “

          Ungkapan di atas sering kali saya katakan kepada suami, sanak saudara saya atau teman. Jika mereka mengeluh karena uang habis untuk membelikan makanan anaknya.

          Uang habis digunakan untuk memenuhi berbagai macam selera kita terutama anak untuk makan.

          Biarin saja, lebih baik uangnya habis buat beli makanan , dan tetap sehat daripada uangnya habis untuk biaya ke dokter

          Jadi selagi kita dan anak-anak meminta makanan tertentu dan tidak membahayakan ya belikan saja, sesuai dengan porsinya.

          Tanggal 25 Januari setiap tahunnya diperingati sebagai hari Gizi Nasional. Mari kita diskusi soal gizi keluarga kita ya. 

          Lalu pertanyaannya adalah bagaimana kondisi status gizi keluarga kita di rumah.

          Apakah sudah terpenuhi dengan baik, sedang atau memang belum sama sekali.

          Kalo dulu kita mengenal istilah ‘Empat Sehat Lima Sempurna’ kalo sekarang istilah tersebut sudah berganti dengan sebutan ‘ Prinsip Pedoman Gizi Seimbang’

          Apa saja yang dimaksud dengan Prinsip Pedoman Gizi Seimbang Tersebut?
          Baik, akan saya uraikan beberapa hal yang menjadi bagian penting sebagai pedoman bagi kita untuk menentukan gizi yang baik bagi diri sendiri, keluarga atau masyarakat luas.

          Pertama, adalah prinsip  untuk membiasakan diri mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam.

          Kita membiasakan diri dan keluarga untuk makan , makanan yang yang bervariasi setiap harinya. Bagi anak-anak sedari kecil hendaknya kita perkenalkan berbagai jenis lauk pauk, sayuran dan cemilan. Tidak hanya diberikan susu saja atau makan hanya dengan ayam goreng saja. Kalo tidak ada lauk ayam goreng tidak mau makan.

          Kondisi seperti ini terjadi karena sejak kecil anak tidak dibiasakan untuk mengkonsumsi berbagai jenis makanan. Orang tua hanya mengambil bagian praktis dan mudah saja dalam memenuhi asupan gizi atau dalam memenuhi kebutuhan laparnya. Misalnya , diberikan nugget, sosis, mie instan dll. Kita menyimpan dan menyimpan jenis makanan seperti itu di rumah. Anak tidak mengenal jenis sayuran, apalagi memakannya. 

          Perlu kita ingat bahwa Fungsi makanan selain untuk memenuhi rasa lapar, selain itu makanan berfungsi untuk pertumbuhan, kegiatan kerja dan untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat.

          Sekarang sudah banyak resep kombinasi bagaimana kita membuat padu padan lauk dan sayur, bagaimana mensiasati agar anak tetap bisa makan sayur. Para ibu bisa mencobanya dari yang mudah saja dan dengan bahan-bahan yang mudah di dapatkan.

          Kedua, prinsip  Mempertahankan dan Memperhatikan Berat Badan Ideal

          Berat badan adalah hasil olahan dari jenis makanan yang kita makan dengan berbagai kegiatan yang kita lakukan.  Makanan enak dengan sedikit karbohidrat tetapi banyak daging, lemak dan manis-manis. Dikonsumsi tanpa diimbangi dengan aktivitas akan  menimbulkan  kelebihan kalori yang diubah menjadi lemak badan. Akibatnya akan timbul kegemukan. 

Sebaliknya aktif berkegiatan tetapi sangat kurang asupan makanan, bisa mengakibatkan defisit kalori, sehinga mengalami kurus.

Sebaiknya kita secara rutin mengecek timbangan berat badan secara teratur. Menjaga berat badan ideal itu sangat penting agar terhindar dari berbagai masalah atau penyakit yang berkaitan dengan kegemukan.

Sering kita melihat anak –anak , badannya gendut sekali, pertumbuhan tubuhnya tidak sesuai dengan usianya. Hal ini juga salah satunya disebabkan oleh asupan susu yang berlebihan dan kurang beraktivitas. Misalnya, anak hanya disibukkan dengan main game dan menonton.
 
Sebaliknya banyak juga anak yang kurus. Pertumbuhan berat badannya tidak bertambah seiring dengan bertambahnya usia dan aktivitasnya. Bisa jadi anak ini kekurangan gizi, atau mengalami gangguan pencernaan dan status gizinya buruk.

Prinsip ketiga adalah mengatur porsi makan

Hal ini juga penting. Setiap jenis bahan makanan tersebut mengandung berbagai jenis atau kandungan gizi. Misalnya saja karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan lain sebagainya. Kita perlu menentukan porsi dari masing-masing zat penting tersebut.

Hindari untuk selalu mengkonsumsi jenis makanan yang sama yang mengandung satu atau dua jenis gizi saja. Misalnya, hanya makan dengan lauk telur atau ayam saja. Hanya makan sayuran jenis bayam saja. Hal ini tidak baik karena porsi makan kita tidak seimbang

Jumlah dan porsi makanan dari kelompok makanan, secara teori dihitung dari jumlah kalori, protein, zat gizi lainnya yang dibutuhkan seseorang atau sekelompok tertentu, misalnya anak-anak, orang sakit, usia lanjut, ibu hamil, ibu menyusui dan lain sebagainya.

     Kebutuhan gizi seseorang itu ditentukan oleh aktivitasnya. Makin aktif bergerak maka makin banyak kalori yang dibutuhkan.

Prinsip keempat adalah menjaga keamanan makanan

Utamakan untuk mengkonsumsi makanan yang sehat, yang dimasak dengan cara yang benar. Apalagi jika makanan tersebut kita olah dan masak sendiri. Jadi lebih sehat karena kita lebih tahu kondisinya.

Makanan yang dimasak dengan matang akan membuat  kumannya mati. Lalu tidak semua makanan harus disimpan di kulkas. Jika makanan disimpan dikulkas, kita harus tahu juga dalam mengelolah makanan defrosat tersebut. Seharusnya makanan yang sudah dibekukan jika sudah dikeluarkan dari dalam kulkas harus segera di olah. Makanan tidak boleh berulang kali disimpan di dalam kulkas atau dibekukan kembali.  

Makanan yang sehat dan aman, tidak mengandung zat kimia tambahan , pengawet, penambah rasa. Oleh karena itu perlu sekali memperhatikan label makanan.
 
Saat ini banyak orang lebih menyukai tanaman organik karena dianggap sehat dan alami. bahan makanan yang dihasilkan tanpa menggunakan bahan-bahan kimia, pupuk, pencegah hama, makanan ternak. 

Oleh karena itu bahan makanan organik lebih aman dan sehat dan aman karena bebas dari bahan kimia yang memungkinkan membahayakan kesehatan.

Prinip kelima adalah makan dengan cara yang tepat dan  sehat

          Kita harus membiasakan anak  dan keluarga untuk makan dengan cara yang benar dan tepat. Misalnya saja. Makan buah sebelum makan nasi. Minuman dingin tidak diminum bersamaan dengan makanan yang panas. Makanlah dengan porsi yang sesuai dan di jadwal yang teratur. Bagaimana menentukan waktu yang tepat untuk makan cemilan, minum susu dan lain sebaginya.

Membiasakan untuk sarapan pagi, banyak minum air putih serta tidak telat makan utama setiap harinya. Atau kebanyakan makan cemilan dan susu saja. Jarang makan nasi atau asupan karbohidrat yang kurang.

Makanlah secara teratur, misalnya. Pagi siang dan sore hari. Patuhi secara baik, jadwal dan jam makan bagi tubuh kita secara teratur, baik dan terukur.

Demikian itu adalah lima prinsip dalam menentukan gizi seimbang bagi diri dan keluarga kita sehari-hari. Dimulai dari rumah dan dimana saja kita berada.
Asupan gizi yang baik, sangat mempengaruhi status kesehatan kita. Jika tubuh sehat makan aktivitas kita juga bisa maksimal.

Keluarga sehat adalah motivasi utama untuk kita agar tetap bisa melakukan berbagai kegiatan bersama dan mewujudkan mimpi-mimpi indah bagi diri kita, keluarga dan masyarakat.

Jika diri dan keluarga kita sehat maka masyarakat juga akan sejahtera. Negara jauh dari musibah berbagai wabah penyakit yang meresahkan. Diri dan keluarga sehat, maka masyarakat juga akan makmur sejahtera.

Selamat Hari Gizi Nasional Indonesia
Baca Juga

Related Posts

7 comment

  1. anak skrg susyah makan sayurrrr.... padahal byk kan gizinya. Tp kayanya pinter2 ran emaknya deh

    BalasHapus
  2. Bener Mb, pinter2 Emaknya...dibikin apa kayak gitu ya

    BalasHapus
  3. Aku jauh dari semua prinsip gizi :D

    BalasHapus
  4. hehehe, yang penting sehat sejahtera Mb Nisa

    BalasHapus
  5. Wah... Sudah ganti istilah ya, bukan lagi 4 sehat 5 sempurna.

    Sebenarnya saya agak2 kurang setuju dengan istilah menghabiskan uang tuk makanan daripada berobat. Mungkin krn kurang memahami latar belakang pendapat ini. Karena makanan juga bisa jadi racun bagi tubuh. Sekali lagi, maaf, krn kurang memahami latar belakang.

    BalasHapus
  6. Ponakan-ponakan susahnya dimakan sayuran ..yang lainnya oke aja..

    BalasHapus
  7. Benar mbak..keluarga sehat, masy sehat maka negara juga sehat...

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin