nav#menunav { border-bottom: 1px solid #e8e8e8; }

Rumah Bung Karno Di Bengkulu


Bengkulu banyak sekali menyimpan catatan sejarah, salah satuya adalah rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu. Iya, sebagai tahanan politik. Dahulu Bung karno sempat diasingkan di Ende, Flores kemudian dilanjutkan di asingkan ke Bengkulu. Bung Karno di asingkan di Bengkulu sejak tahun 1938 - 1942. Rumah Bung Karno tersebut terletak di Jalan soekarno-Hatta Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Gading Cempaka, Bengkulu. Pada awalnya rumah itu adalah milik pedagang Tionghoa, Lion Bwe Seng. Selama hampir tiga tahun Bung Karno menghabiskan waktunya di rumah unik ini dan menjadi bagian dari aktivitas dari masyarakat Bengkulu. 

Dari rumah tersebut juga Bung Karno akhirnya bertemu dengan ibu Fatmawati, Yang rumahnya juga tidak terlalu jauh dari rumah Bung Karno.Dengan didampingi ibu Fatmawati akhirnya Bung Karno merencanakan kemerdekaan RI.Ibu Fatmawati juga terlibat aktif dalam persiapan kemerdekaan Indonesia  dengan menjahit sendiri bendera Merah putih yang pertama kali. 

Lalu apa saja yang bisa kita lihat di rumah Bung Karno tersebut

Yuk, kita cek apa saja yang bisa kita lihat di rumah Bung Karno ini, supaya kalian yang belum pernah berkunjung kemari bisa segera datang dan berwisata sejarah ke Bengkulu.

Halaman Depan Rumah

Halam rumah ini sangta luas. Dulu Ibu Fatmawati sering bermian bulutangkis di halaman ini. Di sinilah awal pertama kali bertemunya Bung Karno dengan Bu Fatma, panjang ceritanya kalo mau dibahas. Di dalam rumah nanti ada fotonya juga ketika Bung Karno dan Bu Fatmawati bersama yang lainnya , usai bermain bulutangkis.
Seperti layaknya rumah kebayakan, rumah ini juga memiliki teras. Terdapat tangga kecil untuk menaiki teras rumah, sekitar dua anak tangga yang dibuat selebar teras. Di sebelah kanan teras terdapat para petugas yang menjaga dan menerima pendaftaran atau data tamu yang akan berkunjung.

Halaman dan tampak Depan Rumah Bung Karno

Baiklah, berkunjung ke Rumah Bung Karno ini memang dikenai biaya masuk. Tarifnya juga berkisar Rp. 5.000 - Rp. 10.000, untuk anak-anak dan orang dewasa.

Mari buka sendal dulu, biar rumahnya tetap bersih. Kunci rumah sudah saya pegang nih, hehehe



Jarang banget ya kita ketemu model kunci rumah seperti itu, salah satunya ya di sini akan kita temukan. Cuma di sini ya, mari kita masuk dulu. Langsung ke ruang tamu ya. Di teras bagian depan, ada satu ruangan seperti paviliun begitu jadi, kayak kamar,dan  dari ruangan itu juga ada pintu samping menuju ke ruangan atau kamar di sebelahnya.Ruangan tersebut dulu dipakai sebagi ruang kerja Bung Karno.

Oh, ya di bagian teras oleh pemerintah ditambahkan gazebo, agar tempiasan air hujan tidak langsung mengenai teras rumah.

Ruangan di Sebelah Kanan Ketika Baru Masuk ke Teras Rumah

Gazebo di teras depan dan ukiran kayu ventilasi

Lanjut ya, kita segera masuk saja, setelah mengisi buku tamu dan melihat kamar di sebelah kanan. kita akan segera masuk menuju ruang tamu.Di ruangan ini kita akan bertemu seperangkat kursi yang dulu digunakan oleh Bung Karno dan keluarga. Di ruangan ini juga terdapat sepeda yang dulunya biasa dipergunakan oleh Bung Karno sebagai alat transportasi kemana-mana.

Sepeda Othel Bung Karno

Seperangkat Kursi Tamu di Ruang Tamu

Semua ruangan atau kamar di rumah ini selalu  dihubungkan dengan pintu. jad kita bisa langsung masuk ke ruangan atau kamar di sebelahnya tanpa harus ke luar kamar terlebih dahulu.




Setelah ruang tamu, kita akan langsung menuju lorong agak sempit dari rumah ini menuju ke Belakang atau teras belakang. Di antara lorong ini terdapat kamar-kamar yang saling berhadapan.




Seperti yang saya jelaskan di awal bahwa, setiap ruangan ini selau punya pintu menuju ke ruangan sebelahnya.

Di kamar inilah Ibu Inggit dan Bung karno tidur, ruangan kamar yang cukup besar. Dilengkapi dengan jendela yang lebar dan besar sehingga membuat kodisi ruangan nyaman dan sejuk. Di ruangan ini juga banyak di pajang berbagai foto kegiatan dan kenangan mengenai Bung Karno dan keluarga sewaktu tinggal di rumah ini.






Selanjutnya kita akan menuju ke ruangan belakang. Di bagian belakang ini terdapat teras besar yang memuat seperangkat meja makan dan lemari makan.

Selain itu terdapat sebuah sumur yang sangat tersohor. Beredar rumor bahwa jika ingin awet muda dan seperti Bung Karno maka sebaiknya jika berkunjung ke rumah ini, sempatkanlah untuk mencuci muka dengan air dari sumur ini.

di depan teras belakang atau berdekatan lebih tepatnya sih bersebelahan dengan sumur  berjejer, kamar-kamar pembantu dan ruang yang dulunya dipakai sebagai dapur.

Seperangkat Meja Makan dan Lemari di Teras Belakang

Kamar pembantu dan Ruang dapur di Rumah Bung Karno


Sumur Hits di Rumah Bung Karno
Selain itu ada beberapa hal lainnya yang bisa kita jumpai di rumh Bung Karno ini, di antaranya adalah koleksi baju yang dulu dipakai oleh Bung Karno dan keluarga.

Lalu, ada koleksi buku-buku yang dulunya dibaca oleh Bung Karno selama berada di rumah ini, selama kurang lebih tiga tahun. Jika dulu buku-buku tersebut bisa kita pegang dan buka . Namun seiring waktu dan percepatan situasi dan kondisi lingkungan dan kondisi bumi. Buku-buku tersebut mulai usang dan rusak sehingga tidak bisa lagi dibuka apalagi dibaca.

Koleksi Baju di rumah Bung Karno

Beberapa Koleksi Buku Bung Karno
Saat ini di bawah pengawasan dan tanggungjawab Kemendikbud lewat Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi. Banyak cagar budaya di Bengkulu yang terawat dan terpelihara dengan baik. BPCB membantu pemerintah provinsi Bengkulu untuk menjaga dan merawat berbagai cagar budaya yang ada di Bengkulu. Kemudian dengan Media Center membantu untuk mensosialisasikan berbagai informasi terkait cagar budaya tersebut. termasuk berbagai kegiatan atau festival yang berhubungan dengan cagar budaya Bengkulu. Salah satunya adalah Rumah Pengasingan Bung Karno ini.

Mengapa Jambi?

Iya, Di Kemdikbud terdapat 12 BPCB se - Indonesia. BPCB terdiri dari 12 satuan kerja, Aceh, Sumbar, Jambi, Banten, Yogja, Jateng, Jatim, Bali ,Sulteng,gorontalo, Kaltim, Maluku Utara.  Di Sumatera hanya terdapat di Sumatera Barat dan Jambi. Bengkulu masuk wilayah kerja Jambi.

BPCB bertugas melaksanakan pelindungan, pengembangan, & pemanfaatan cagar budaya & yang diduga cagar budaya yang berada di wilayah kerjanya. Fungsi  BPCB  melaksanakan penyelamatan & pengamanan, zonasi, pemeliharaan, pengembangan, pemanfaatan, dokumentasi & publikasi .Pelaksanaan kemitraan di bidang pelestarian cagar budaya dan yang diduga cagar budaya . BPCB terdiri dari 12 satuan kerja, Aceh, Sumbar, Jambi, Banten, Yogja, Jateng, Jatim, Bali ,Sulteng,gorontalo, Kaltim, Maluku Utara .

Dengan adanya BPCB Jambi ini memang sangat mendukung agar terpelihara dan terawatnya berbagai cagar budaya yang ada, termasuk yang di Bengkulu. Berbagai acara juga digelar untuk memperkenalkan cagar budaya tersebut ke masyarakat luas. Mulai dari pelajar,mahasiswa, orang awam sampai  pejabat sipil. 

Kemndikbud, Plt Gub Bengkulu dan Kepala BPCB Jambi dalam sebuah acara di Rumah Bung Karno

Semoga ke depan, akan semakin meningkat kinerja dan manfaat adanya BPCB ini bagi pengembangan dan terpeliharanya berbagai cagar budaya yang ada di seluruh Indonesia , khususnya yang ada di Bengkulu. Untuk bisa kita jadikan #WarisanSejarahBudayaBangsa kepada anak dan cucu kita kelak, tentang sejarah bangsa ini. 

Kegiatan BPCB juga membuat cara belajar tentang sejarah menjadi lebih menarik dan asyik. Bisa dinikmati oleh berbagai kalangan. Mengajari sejarah tanpa perlu belajar,  belajar sejarah sebagai wisata adalah sebuah solusi untuk belajar di masa yang akan datang.

Untuk Informasi Lebih Lanjut Silakan Hubungi

Facebook : Cagar Budaya Jambi
Instagram : @cagarbudayaJambi
Twitter : @cgarbudayajambi
 
Baca Juga

Related Posts

1 comment

  1. Foto-fotonya lengkap ya bu, meskipun belum pernah kesana berasa ikutan berkunjung kerumah Bung Karno.
    Oh ya, kayaknya Blogger Bengkulu rame-rame kesini ya. Seru banget tuh...

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin