nav#menunav { border-bottom: 1px solid #e8e8e8; }

Danau Dendam Tak Sudah Bengkulu Masuk Dalam 7 Kisah Danau Yang Paling Mengerikan






Milda Ini, Jika berkunjung ke kota Bengkulu. Sempatkan untuk mampir ke sebuah danau indah yang bernama Danau Dendam Tak Sudah (DDTS). Danau Dendam Tak Sudah  adalah sebuah danau yang terletak di Provinsi Bengkulu. Danau ini berlokasi di Kelurahan Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati, kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Danau Dendam Tak Sudah memiliki luas keseluruhan 557 dan luas permukaan 67 hektare.


Foto Koleksi Keluarga Bapak Alcala Zamora Bengkulu



Danau Dendam Tak Sudah diperkirakan terbentuk dari aktivitas gunung berapi di daerah tersebut. Mengingat penting dan strategisnya keberadaannya, tahun 1936 Danau Dendam Tak Sudah ditetapkan sebagai  cagar alam dengan luas 11,5 hektare oleh Pemerintah Hindia Belanda. Kemudian, tahun 1979, kawasan cagar alam ini dipeluas menjadi 430 hektare. Tahun 1999 wilayah cagar alam diperluas lagi menjadi 577 hektare.


Danau ini terletak di pinggir jalan, sehingga hampir setiap hari saya dapat menikmati keindahannya. Terutama di pagi hari, dimana udara masihsegar dan bersih. Sedap sekali jika meluaskan pandangan di pinggiran danau ini. Biasanya di pagi hari saya juga sering mendapatkan orang-orang yang juga asik memancing di pinggir danau. Ada yang menangkap ikan dengan perahu. Ada yang mencuci, mandi dan lain sebagainya. Jika kelelahan saya juga sering berhenti sejenak di pinggiran pantai. Sembari me- rilekskan anggota badan dan mata. 


Selain itu di sepanjang danau juga banyak terdapat pondokan untuk duduk-duduk untuk sekedar ngobrol, sembari menikmati jagung bakar dan air kelapa muda. Di bagian lain juga terdapat banyak para penjual buah, sehingga kita juga bisa membeli jika ingin membawa oleh-oleh untuk pulang. Bagi pencinta batu akik, di sekitar danau juga terdapat banyak lapak pedagang batu akik . harga dan jenis yang ditawarkan juga bervariasi. Jadi selain dapat menikmati keindahan alam kita juga dapat berwisata belanja. 


Seperti layaknya sumber daya alam lainnya, danau ini juga memiliki flora dan fauna. Untuk flora khas yang terdapat di sekitar kawasan danau adalah  anggrek matahari, plawi, bunga bakung, gelam, terentang, sikeduduk, brosong, ambacang rawa, dan pakis. Selain flora, terpdapat pula beberapa fauna khas, seperti kera ekor panjang, lutung, burung kutilang, babi hutan, ular phyton, siamang, siput dan berbagai jenis ikan termasuk ikan langka, seperti kebakung, dan palau.



Nama danau yang unik, membuat banyak penafsiran yang muncul di masyarakat. Banyak mitos dan legenda yang timbul. Bahkan  Trans 7 pada siarannya di 7 januari 2015 yang lalu pada program Tv On The Spot. Memasukkan Danau Dendam Tak Sudah ini menjadi alah satu dari 7 Kisah Danau Yang Mengerikan. Hal ini wajar saja karena memang banyak cerita yang mewarnai keberdaan danau ini. Sebagian cerita atau legenda yang tersebar di masyarakat adalah mengenai. 

1.     Buaya buntung
Menurut cerita warga setempat, buaya dari Danau Dendam Tak Sudah, bertarung melawan buaya asal Lampung, Provinsi Lampung di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Dalam pertarung tersebut, buaya Danau Dendam Tak Sudah berhasil mengalahkan buaya asal Lampung. Hanya saja, dalam pertarungan itu, buaya alas Danau Dendam Tak Sudah kehilangan ekor. Konon pada saat itu, buaya buntung Danau Dendam Tak Sudah bersumpah pada buaya asal Lampung, dengan kutukan, "Kalau main ke Danau Dendam Tak Sudah tidak akan dikasih makan". Konon sejak adanya dendam buaya tersebut, maka danau disebut warga setempat menyebutnya dengan 'Danau Dendam Tak Sudah'. Warga sekitar Danau Dendam Tak sudah percaya bahwa buaya yang buntung itu sering muncul menjelang perayaan hari besar, seperti Hari Raya Idul Fitri. Oleh karena itu, menjelang hari Idul Fitri, warga yang mendirikan pondok jualan di sekitar Danau Dendam Tak Sudah selalu menghentikan mencari ikan, berjualan, serta kegiatan lain.Tidak hanya itu, kemunculan buaya ke permukaan danau juga dikaitkan dengan bencana yang melanda Kota Bengkulu. Ketika Bengkulu diguncang gempa 7,3 Skala Richter (SR) tahun 2000 dan gempa besar berkekuatan 7,9 SR tahun 2007, buaya buntung dikabarkan muncul kepermukaan danau.
2.     Lintah raksasa
Konon, dahulu kala ada sepasang kekasih yang cintanya tidak direstui orang tua. Mereka yang tengah mabuk asmara memutuskan bunuh diri dengan loncat ke danau. Sejak saat itu, masyarakat Bengkulu percaya ada dua ekor lintah raksasa yang hidup di danau dan merupakan jelmaan sepasang kekasih tersebut. Mereka terus hidup dengan menyimpan rasa dendam lantaran cinta yang tak kesampaian.
3.     Keramat Pintu Air
Danau yang saat ini menjadi kawasan Cagar Alam Dusun Besar (CADB) ini juga memiliki kuburan keramat bernama keramat ’Sapu Jagat’ atau keramat Pintu Air. Menurut cerita yang disampaikan secara turun-temurun, keramat tersebut merupakan keramat orang sakti, yang memilki ilmu. Nama keramat tersebut oleh warga Suku Lembak, disebut keramat 'Keramat Pitu Ayo', yang berarti Keramat Pintu Air. Ada juga warga Suku Lembak menyebut nama keramat itu dengan nama Keramat 'Jalan ke Ayo'. Sayangnya, nama penghuni keramat tersebut, belum diketahui secara persis. Mengingat sejarah keramat tersebut, sudah ada sebelum penjajah datang ke Kota Bengkulu.Setiap ada kegiatan lomba azan, lomba shalat, hingga panen, masyrakat menyempatkan diri hadir ke keramat tersebut. Khusus terkait panen, masyarakat membawa kue apem ke keramat sebagai bentuk syukur atas hasil panen padi yang melimpah.Pada zaman penjajahan Inggris, pasukan kolonial sempat gagal menyerbu warga Suku Lembak akibat dihalau oleh Keramat Sapu Jagat. Menurut Kepercayaan warga, penghuni keramat ketika itu menurunkan hujan abu sehingga menghalangi penyerbuan.
4.     Keramat Danau
Selain Keramat Sapu Jagat, juga terdapat Keramat Danau di danau yang memiliki luas 577 hektare (Ha) dengan luas permukaan danau sekitar 67 Ha ini. Konon, Keramat Danau ini dijaga oleh Harimau Hitam dan Rusa Kelabu. Pada suatu ketika, dilakukan pembangunan jalan di sekitar Keramat Danau yang terkena kemarau. Namun, ketika proyek dikerjakan, alat berat yang digunakan tidak bisa bisa berjalan. Oleh karena itu, proyek pembangunan jalan dialihkan ke tempat lain. Cerita lain mengungkapkan, kehadiran Harimau Hitam dan Rusa Kelabu pernah disaksikan warga. Setelah menyaksikan kedua penghuni tersebut, warga bersangkutant idak dapat ditur selama lima hari lima malam. orang tersebut baru dapat tidur setelah dilakukan syukuran di Keramat Danau
5.     Dam Tak Sudah
Kisah lain terkait nama yang cukup aneh di telinga tersebut terkait dengan pembangunan dam oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Konon, koloni membangun bendungan untuk menampung banjir. Tapi, hingga penjajahan berakhir, bendungan itu tak kunjung usai dan ditinggalkan begitu saja. Akibatnya, luka dan dendam penduduk Bengkulu tak berkesudahan. Ada juga yang mengaitkan nama Dendam Tak Sudah berasal dari Dam Tak Sudah.
Apa pun legenda dari yang melekat pada danau ini, saya sangat menghargai dan mencintai cerita tersebut. Namun ada hal yang lebih penting juga untuk kita lakukan, yaitu menjaga kelestarian ekosistem danau. Menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah di danau.
Agar keindahan dan manfaat danau ini dapat kita wariskan kelak kepada anak cucu. Mereka juga dapat menikmati keindahannya dan memanfaatkan keberadaannya.

Baca Juga

Related Posts

9 comment

  1. Waduuh.. hirir... serem ya, Um. Padahal view nya bagus

    BalasHapus
    Balasan
    1. emang bagus kok Mb, kalo aku mah ke sana ya cuma pengen menikmati pemandangannya aj. soal mitosnya gak ngaruh2 amat sih.

      Hapus
  2. Danaunya bagus bingit, tapi ceritanya bikin orang mikir kalo mau ke sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi, kalo aku ke sana , gak pernah mikir soal mitos atau legendanya. cuma emang gak pernah mandi atau naik perahu. soalnya dalam, hihihi

      Hapus
  3. Sebagai orang Bengkulu, tentu saja saya pernah ke danau ini.
    Sebenarnya menarik, asal dikelola dan dipromosikan secara masif. Sayang jika situs seperti ini dibiarkan saja..

    Semoga kelak bisa kesana lagi. Duduk santai sambil makan jagung bakar dan minum es kelapa yang segar.. hehe

    BalasHapus
  4. Jadi pengen kesini lagi..
    Duduk santai sambil minum es kelapa muda...

    BalasHapus
  5. Hayuuk, Bang balik ke Bengkulu, liburan deh ama keluarga

    BalasHapus
  6. Mohon maaf saya mau tanya, ini berkaitan dengan skripsi saya yang ingin mengangkat cerita rakya DDTS ke sebuah media wayang golek. Saya mau tanya sebenarnya dari beberapa cerita di atas yang kira2 cerita rakyatnya DDTS yang benar yang mana, terimakasih

    BalasHapus
  7. Salam kenal ya Mb
    terima aksih sudah mampir
    Nah, kalo ditanya mana yang benar. saya juga belum bisa memastikan mana yang benar Mb karena ini semua hanya cerita orang tua dan mitos yang berkembang. jadi semua cerita tersebut ada benar dan ada juga tak benarnya.

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin