nav#menunav { border-bottom: 1px solid #e8e8e8; }

Saya Bahagia Mempunyai Anak Perempuan

Assalammualaikum Wr. Wb

Siapa yang memiliki anak perempuan? satu, dua, tiga atau lebih banyak lagi. Hayo sini kita ngumpul. Para ibu dengan banyak anak perempuan, biar kita bersatu . Saling memberi semangat dan saling menginspirasi. Saya sih baru punya anak perempuan tiga. Nawra, yang berjarak enam tahun dengan Athifah dan jarak Athiah dengan Annasya tiga tahun. Apakah saya bahagia memiliki anak perempuan. Oh, tentu saja saya bahagia. Meski kadang suka juga dijadiin bencandaan teman-teman. Baik teman saya atau teman suami, supaya hamil lagi dan punya anak lelaki. Memang iya, siapa sih yang ga pengen punya anak lelaki, pasti mau ya. biar komplit. Anaknya ada yang jenis kelamin lelaki dan jenis kelamin perempuan.

Dua dari tiga anak perempuan saya
Sebenarnya, saya punya anak lelaki. Namun sayang dia meninggal sebelum sempat saya lahirkan. Darimana saya tahu kalo janin tersebut lelaki. Jadi, ketika mau dilahirkan, dokter dan bidan yang membantu persalinan saya tersebut yang memberitahu. bahwa janin saya yang tak berjawa tersebut, jenis kelaminnya adalah lelaki.

Cerita saya bahagia mempunyai anak perempuan tersebut, lalu saya tuliskan kembali ke dalam sebuah tulisan ringan dan saya kirimkan ke sebuah majalah keluarga. Alhamdulillah, tulisan tersebut akhirnya diterbitkan oleh majalah Hadila Solo. Untuk penerbitan bulan Februari ini. Wuih, saya girang sekali, tulisan tersebut akhirnya bisa masuk majalah juga. Saya berharap bahwa banyak keluarga yang belum atau tidak dikarunia anak lelaki seperti saya, juga mempunyai semangat dan kebahagian yang sama.

Di dalam majalah tersebut saya menuliskan seperti ini

Pada bagian awal mengenai gambaran kondisi secara umum, hampir semua suku di Indonesia itu selalu memuja anak lelaki. Bahkan di suku batak, secara patrilineal, bahwa yang dicari atau diutamakan itu adalah anak lelaki. Meski pun anak perempuan itu juga penting. Bahkan sejak dahulu banyak orang yang bangga mempunyai anak lelaki, tetapi kurang bangga saat  mempunyai anak perempuan. 

Hampir semua suku bangsa yang ada di Indonesia mempunyai pandangan bahwa mempunyai anak laki-laki adalah dianggap sebagai kemulian sebuah rumah tangga. Apalagi bagi seorang lelaki. Mempunyai anak laki-laki adalah sebuah kebanggaan.

Kebanggaan mempunyai anak laki-laki,dan hinanya jika memiliki anak perempuan, sejak dulu memang sudah ada di dalam adat istiadat peradapan manusia. Bahkan di zaman jahiliyyah , banyak para keluarga yang mengubur hidup-hidup bayi perempuan yang baru dilahirkan. 

“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah , Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) ? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu “ (An Nahl:58)

Sampai akhirnya,Islam hadir dan hidayah datang. Pola pikir  mulai berubah dan tidak ada lagi yang mengubur bayi perempuan hidup-hidup. Namun rasa malu mempunyai anak perempuan masih melekat di dalam hampir sebagian orang,sampai sekarang, termasuk orang islam.

Mereka memang tidak mengubur bayi perempuan lagi, akan tetapi akan terus berusaha bagaimana bisa mempunyai anak lelaki dengan berbagai cara. Misalnya dengan melakukan program dokter dilakukan secara medis, dengan makan dan minum obat tertentu bahkan ada juga melakukan ritual tertentu. Ada yang rela melakukan hal yang nyerempet sirik, dengan jasa perdukunan,  demi untuk mendapakan anak lelaki. Nauzubillah minzalik. 

Majalah Hadila ini diterbitkan di Solo tapi penjualannya seluruh Nusantara
Keluarga dan teman-teman saya dan suami juga sering kali berseloroh, agar kami menambah momongan lagi sampai dapat anak lelaki. Namun, saya dan suami sepakat, persoalan mempunyai anak tidak hanya sebatas jenis kelamin saja. Ada begitu banyak tanggungjawab yang harus lebih diutamakan ketika mempunyai anak. mendidik dan membesar kan anak menjadi pribadi yang tangguh, mandiri, pintar dan sholeh itu jauh lebih penting daripada mempersoalkan jenis kelaminnya. 

Jadi kami sepakat untuk lebih fokus pada pemberian kasih sayang pendidikan  dan pengalaman hidup kepada anak peempuan kami. Sebagai rasa syukur karena diberikan anak oleh Allah SWT , kami wujudkan dengan sungguh-sungguh mendidik mereka menjadi manusia yang berakhlak baik.

Apalagi di dalam islam, Allah sudah memberikan jaminan kepada orang tua yang mempunai anak perempuan. Bisa kia lihat di dalam cerita hadist berikut ini.

“Ada seorang wanita yang datang menemuiku dengan membawa dua anak perempuannya. Dia meminta-minta kepadaku, namun aku tidak mempunyai apapun kecuali satu buah kurma. Lalu akau berikan sebuah kurma tersebut untuknya. Wanita itu menerima kurma tersebut dan membaginya menjadi dua untuk diberikan kepada kedua anaknya, sementara dia sendiri tidak ikut memakannya. Kemudian wanita itu bangkit dan keluar bersama anaknya. Setelah itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dan aku ceritakan peristiwa tadi kepada beliau, maka Nabi shallallhu ‘alaii wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudia dia berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang dari siksa api neraka” (H.R Muslim 2629)

Oleh karena itu jika kita sebagai orang tua, mengalami kesulitan dalam mendidik anak, maka sebaiknya kita bersabar dan banyak berdoa kepada Allah. Memohon kepada Allah untuk diberikan kemudahan dalam merawta, melayani dan mendidik anak. Teruama mendidik anak perempuan.
Opini, saya di majalah Hadila, halaman 46
Kita harus yakin, bahwa janji Allah itu pasti, begitu banyak kemuliaan yang bisa kita dapakat dengan memiliki anak perempuan.

Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku” (Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau. (HR Muslim 2631)

Siapa yang memiliki 3 anak perempuan, lalu dia bersabar, memberinya makan, minum, dan pakaian dari hasil usahanya, maka semuanya akan menjadi tameng dari neraka pada hari kiamat. (HR. Ahmad 17403, Ibnu Majah 3669, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)

”Siapa yang menafkahi dua atau tiga anak perempuan atau saudara perempuan, hingga mereka menikah atau sampai dia mati, maka aku dan dia seperti dua jari ini.” Beliau berisyarat dengan dua jari: telunjuk dan jari tengah. (HR. Ahmad 12498 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Oleh karena itu ketika kita diberi amanah oleh Allah anak perempuan, hal pertama  yang harus kita syukuri adalah, kesempatan yang Allah berikan kepada kita untuk mendapatkan anak. Sebab begitu banyak orang yang belum mempunyai anak. Lalu rasa syukur itu kita wujudkan dengan merawat dan mendidik mereka hingga menjadi pribadi yang baik. Apalagi jika kita tahu, begitu banyak kemualian dan janji Allah yang  sangat indah bagi setiap orang tua yang mempunyai anak perempuan. Hal ini tentu saja akan membuat kita lebih bersemangat lagi.

Jadi, mulai saat ini, katakan bahwa saya adalah orang tua yang bahagia karena mempunyai dan mendidik anak perempuan.

Salam, oh ya jangan lupa beli majalahnya ya

Baca Juga

Related Posts

10 comment

  1. Barokallah bumil yang produktif menulis walaupun ada 3 bocah di rumah. Saya juga jadi pengin anak perempuan nih. Hihihi <3 <3 <3

    BalasHapus
  2. Bangga jadi anak perempuan, meskipun suka dengan kerjaan laki-laki.. hehe

    BalasHapus
  3. Huwooo jadi pengen beli majalahnya hihi

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah ya selamat dimuat di Majalah

    BalasHapus
  5. wah... asyik ya punya banyak anak perempuan ya Mbak, rumah jadi bersih ya (nanti) tunggu mereka udah gede, banyak yang beresin.. hihi

    BalasHapus
  6. Waaah... baru tahu aku mbak... ☺😊😊

    BalasHapus
  7. Kadang orang merasa tidak puas ya kalau belum punya anak laki-laki. Padahal Rasulullah sudah menjamin euy apa yang didapatkan kalau punya anak perempuan

    BalasHapus
  8. Saya jadi pingin beli juga nih, hehe.

    BalasHapus
  9. Menjaga anak perempuan harus sebaik mungkin, baik tidaknya ahlak dari didikan orang tua yaa.

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin