nav#menunav { border-bottom: 1px solid #e8e8e8; }

Pengalamanku Naik Kereta Ekonomi Jurusan Lubuk Linggau Palembang



Assalammualaikum Wr. Wb

Liburan kali ini kami memutuskan untuk pergi ke kota Palembang. Selain kami memangg punya rumah di sana, sanak saudara juga banyak. Jadi sepertinya bukan liburan ya. Lebih tepatnya mudik. Kembali ke kampung halaman suami saya. Dengan anak tiga, berusia 9 tahun, 3 tahun dan 8 bulan. Kami memutuskan untuk naik kereta api saja dari kota Bengkulu ke Palembang. Iya, naik kereta ekonomi . Alasannya karena berangkatnya pagi sampai di kota Palembang sore hari. Paling molor, ya sebelum magrib tiba ,kami sudah sampai di stasiun Kertapati. Anak-anak seolah sedang bermain saja, tak terasa sudah sampai. Berbeda dengan perjalanan malam. Anak-anak dan pastinya kita juga suka ngantuk. Malam emang buat tidur ya. Siapa sih yang mampu terjaga sampai pagi. Tanpa tidur. Pasti susah. Apalagi jika berpergian dengan anak-anak. Oleh karena itu pilihan naik kereta ekonomi adalah hal yang paling benar.

Mari ikuti keseruan kami, bagaimana naik kereta api ekonomi menuju kota Palembang.

Eiit, emang Bengkulu ada kereta api? Yang gak ada sih. Jadi kami akan naik travel dulu menuju kota Lubuk Linggau. Sampai di sana , kami berenca nginap semalam. Besoknya baru lanjut naik kereta api.

Dari rumah, suami sudah memesan empat tiket kereta api. Kami mendapatkan gerbong bernama Serelo lima. Sengaja memilih empat kursi karena biar saling berhadapan dan tidak ada orang lain di antara kami.



Harga tiket persatu roang Rp. 32.000. Nawra dan Athifah sudah memiliki tiket sendiri. Meski masih anak-anak . Seperti membeli tiket pesawat. Anak-anak yang berusia di atas dua tahun sudah mendapatkan kursi sendiri. Otomatis mereka harus membeli tiket sendiri. Harganya sama dengan tiket dewasa.



Untuk Annasya, tidak perlu membeli tiket dan tidak perlu bayar. Sedikit berbeda dengan tiket pesawat dimana anak yang berusia di bawah dua tahun tetap membeli tiket. Namun harganya berbeda dengan harga tiket dewasa.  Jadi kami hanya melapor kepada petugas sekalian boarding pass. Lalu Anansya akan mendapatkan tiket tersendiri. Tiketnya mirip dengan tiket kereta api yang model lama. Di sana tertera nama Annasya dengan jelas.



Kami membeli tiket secara online, lalu kami menukarnya. Setelah boarding pass, kami segera masuk ke gerbong. Di luar pintu masuk, sama seperti halnya di bandara akan ada pemeriksaan. Memeriksa selengkapnya dan mencocokkan data penumpang dengan identitas penumpang yang ada. Biasanya kalo orang dewasaa cukup menyiapkan KTP. Jadi tiket dan KTP kita akan diperiksa oleh petugas.



Kami sudah chek in online, dapat nomor kursi 18 . Saling berhadapan. Berbeda dengan kursi kelas bisnis. Kursi ekonomi tidak bisa distel. Jadi permanen modelnya. 



Bisa disel itu maksudnya. misalnya awal datang nomor kursi kita saling membelangkangi. Dengan diputar atau distel kursi bisa saling berhadapan. Cara menstelnya juga mudah.

Satu gerbong ini, isinya 106 orang. Dengan 6 buah Ac. Jadi suasana tetap senyuk dan nyaman. 



Setiap ship atau jadwal keberangkatan ada kepala costumer service. Sehingga jika butuh bantuan, kita bisa langsung menghubunginya. Di sana sudah tertera nama dan nomor hape yang bisa dihubungi.


Meski gerbong ekonomi, kebersihan tetap terjaga.  Akan ada petugas kebersihan yang siap sedia membersihkan. Saat itu, saya mengingat ada dua kali petugasnya datang menyapu, membersihkan dan mengambil sampah yang ada. Di setiap meja. Selalu digantung satu kantong kresek yang bisa kita gunakan untuk menampung sampah. Sebelum petugasnya datang



Selain itu fasilitas yang sama akan kita dapatkan di gerbong ekonomi ini adalah colokan listrik. Meja untuk meletakan minuman. Pada setiap empat atau enam penumpang yang saling berhadapan terdapat satu meja yang di bawahnya juga ada colokan listrik. Setiap satu meja juga terdapat satu jendela kaca besar dan kain gorden.



Jalur kursi gerbong ekonomi ini ada dua jalur. Jalur A dan B berisi kursi untuk dua orang. Untuk jalur C D E kursi dengan tiga penumpang.



Baik, silakan masuk dan duduk. Pintunya aman loh, cara bukanya cukup digeser saja sehingga lebih nyaman dan tak perlu banyak tenaga. Seperti pintu tarik dan dorong, sangat repot. Apalagi saat kereta sudah berjalan.  



Nah, kami sekeluarga duduk di jalur kursi dengan penumpang 2. Saling berhadapan. Kami meletakkan koper di atas tempat duduk kami. Ya, seperti model peswatlah tempat penyimpanan kopernya. Hanya saja ini lebih praktis jika ingin mengambil sesuatu dari dalam koper. Misalnya mengambl baju. Annasya waktu itu menjelang waktu ashar, saya ganti bajunya, badannya juga saya lap dengan tisu basah, diberi lotion dan bedak, sehingga dia tetap nyaman dan pastinya wangi.



Setelah, berjalan kurang lebih setengah jam. Akan ada petugas yang akan memeriksa tiket kita. Jadi setelah masuk , tiket tetap disimpan dengan baik ya. Jangan dibuang, di simpan bila perlu sampai kita tiba di tempat tujuan. Mana tahu akan ada pemeriksaan kedua.

Di dalam gerbong ini, kita penumpang boleh makan. Makanan boleh membawa dari luar. Namun, jangan mengharapkan ada penjual makanan dari luar. Atau berpikiran setiap kereta berhenti. Terutama di stasiun yang agak besar. Akan ada penjual makanan. Hal itu tidak akan kita temukan kembali. Kalo dulu sih iya. Sekarang tidak boleh lagi pedagang asokan berjualan di kereta. Meski di kereta ekonomi,

Yang menjual makanan, langsung dari pihak kereta api. Petugasnya yang akan berkeliling dari gerbong ke gerbong menawarkan makanan.

Beberapa menu yang bisa kita beli di kereta api

1. Kopi Hitam
2. Kopi Cappucino
3. Teh
4. Air Mineral
5. Pop Mie
6. Nasi Goreng dengan ayam goreng ala chicken
7. Nasi goreng dengan telur ceplok plus kerupuk.

Bagi yang ingin membuat susu. , kita bisa meminta air panas dengan gratis. Dengan membawa botol susu langsung ke bagian depan atau ke konter tempat air panas. Tempatnya berdekatan dengan orang jualan. Lebih tepatnya yang menjual pop mie .



Nawra dan Athifah membeli satu porsi nasi goreng ayam chicken dan dua porsi nasi goreng telur ceplok. Untuk potongan ayam gorengnya cukup besar dengan harga Rp. 25.000 per satu porsi. Untuk nasi telur ceplok, seharga Rp. 18.000.




Dengan naik kereta api ini. Saya dan keluarga dapat menikmati perjalanan dengan riang gembira. Kami asik makan sambil ngobrol. Saling bercerita.




Anak-anak juga tak terasa jika sedang berjalan jauh, Saya juga membawa beberapa buku, boneka dan permainan lainnya . Terutama untuk Annasya. Mainan bayi, yang jika digoyangkan akan mengeluarkan suara lucu. 



Hampir lupa, di setiap gerbong selalu ada toilet. Jadi gak takut kebelet ya. Kondisi wc juga bersih dan airnya juga banyak. Aman pokoknya. Di dalam gerbong juga ada papan informasi mengenai jalur atau jaringan kereta api. Lalu nomer telepon penting yang kita butuhkan.



Setelah berjalan dari stasiun Sindang Marga Lubuk Linggau dari jam 10.00 wib. Pada jam 18. 30 wib kami sudah sampai di stasiun Kertapati Palembang. Siap melanjutkan perjalanan ke rumah saudara suami dulu di daerah Maskarebet.

Yeeeaah, mobilnya sudah sampai. Kami akan segera menuju lokasi ya. Mau sitirahat dulu. Lewat jalan Musi Dua aja supaya lebih cepat.
Baca Juga

Related Posts

9 comment

  1. asyik ya mba Milda bisa jalan2 naik kereta, apalagi kalau anak2 antusias... APalagi kalau naik kereta bebas macet.

    eh ada banyak makanan juga ya mba di kereta ternyata. asyikk..

    BalasHapus
  2. Seru mbk ya... kami pengen jg coba naik spur yg ekonomi biar ngirit tp sprtiny ga jd krn mesti nginap d Llg dlu k dr Bkl kecuali ad traverl dini hri dr Bkl hehe. Kami br nyampe d palembang mb pagi td naik bus. Pulangnya rencana naik spur tp msh mw tempat penampungan gratis d Llg hehe

    BalasHapus
  3. Aku baru tau kalau di Pulau Sumatera ada kereta api juga, sebagai pecinta kereta api aku merasa gagal.

    BalasHapus
  4. waa, sudah di palembang ya mbak, liburanatau mudik tahun baru ceritanya sama keluarganya mbak :)

    BalasHapus
  5. Naik kereta api memang tranportasi paling asyik buat keluarga ya mbak. Saya pun juga gitu, pilihannya selalu kereta api, apalagi kalau jarak jauh. Anak-anak juga lebih nyaman ketimbang yang lain

    BalasHapus
  6. Harga makanannya sama juga ya. Kemarin terakhir naik kereta seporsi nasgor 25rb juga :)

    BalasHapus
  7. Kapan ya di Bengkulu ada kereta api..biar gak harus ke Linggau dulu kalau mau naik kereta..

    BalasHapus
  8. salam kenal
    belum pernah naik kereta di Sumatera, sepertinya menarik,
    apalagi KA sekarang sudah bagus dan nyaman.
    terima kasih sharingnya.

    BalasHapus
  9. Sekarang bepergian dengan kereta api sangat nyaman, Kalau bisa usul dengan Pihak Kai kereta eksekutif ada juga yang berangkat siang hari

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin