nav#menunav { border-bottom: 1px solid #e8e8e8; }

5 Cara Aman Agar Bagasi Tidak Dibobol Porter Penguntil Di Bandara





Konter Bagasi Bandara Fatmawati Bengkulu

             Media massa saat ini sedang heboh menyiarkan dan memberitakan perihal bagasi penumpang yang dibobol oleh petugas porter di bandara. Kasus pembobolan bagasi penumpang di bandara bukan kali ini saja terjadi. Sudah berulang kali  kejadian. Penumpang juga pernah melaporkan kejadian tersebut. Ketika didapati bagasi mereka yang sobek dan barang yang ada hilang. 

Namun hal tersebut belum membuat para pembobol jera dan kejadian tersebut seolah terus berulang. Kali ini naas, kamera CCTV bandara secara langsung tertangkap basah sedang membobol bagasi penumpang.

            Aksi pembobol ini  disinyalir adanya sindikat yang terorganisir mengenai aksi kejahatan ini. Menurut penyelidikan aparat kepolisian bahwa komplotan ini beraksi secara sistematis dan terstruktur. 

            Kita perlu waspada terhadap penguntil bagasi bandara.  Pelaku tak pandang bulu siapa korbannya. Karena pernah ada kejadian ternyata korbannya adalah polisi. 

Diduga  pelaku adalah orang dalam, bisa jadi orang-orang yang bekerja di bandara. Mulai dari porter, petugas bandara, pihak maskapai. Hal ini dikarenakan mereka yang lebih tau rute kemana saja setiap bagasi penumpang .

Ngerinya dari kalangan porter sendiri, kegiatan  pengutil biasa dilakukan dan mereka pun sudah pada sama-sama tau. Bahkan jika ada yang hendak melaporkan hal tersebut, maka pelapor akan mendapatkan intimidasi dari pelakunya.

Alat yang digunakan juga sederhana, cuma pisau kecil atau gunting. Kenapa kejadian ini bisa berulang terus dari tahun ketahun. Bisa jadi kerena kurangnya pengawasan dan hukuman yang kurang berat sehingga mereka selalu berulah.

Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menghindari kejadian ini. Berdasarkan pengalaman saya saat berpergian dan membawa bagasi di bandara. 

Pertama, pastikan untuk tidak meletakkan barang berharga di kover atau bagasi. Barang tersebut sebaiknya kita jinjing saja. Kabin atas bisa memuat tas kover dengan ukuran sekitar 11 inc. Lalu kita bisa membawa bagasi yang dijinjing seberat 7 Kg. Saya sering melakukan hal ini jika membeli barang di Tanah Abang. Untuk pakaian yang modalnya mahal selalu saya jinjing. Tak pernah diletakkan di dalam bagasi. 

Kedua, saat menggunakan kardus, tas yang terbuat dari plastik atau bahan apa saja yang sifatnya mudah sobek. Gunakan plastik pelapis terlebih dahulu baru kita masukin barang-barang. Hal ini selain untuk menghindari agar barang tidak basah. Bisa juga untuk mencegah barang tercecer saat nyangkut atau tersobek. Saya pernah melihat bagasi yang ketika berjalan di atas kereta barang di conter bagasi, kardusnya sudah sobek dan barang di dalamnya terlihat. Jika menggunakan kardus, selain dilakban kuat bisa juga kita tambahkan tali.

Ketiga, sebaiknya hindari untuk memaksakan untuk memasukan semua barang ke dalam tas atau kover. Terkadang, kita terpaksa menduduki tas atau kover terlebih dahulu atau menekan dengan paksa agar bisa terkunci. Tak jarang  pada tas atau kover kita terlihat ada bagian yang menonjol. Hal ini dapat memancing aksi porter penguntil.  Sebaiknya gunakan tas atau kover yang memang mengatur soal muatannya. Maksudnya ada kover atau tas yang tidak bisa terkunci jika kita lebih memasukkan barang ke dalamnya. Bentuknya juga tidak gembung atau menonjol di sana-sini.  Sebaiknya hindari untuk menggunakan tas atau kover  yang pake resleting.

 Keempat, sebaiknya gunakan plastik pembungkus (Wraping)  kover atau tas yang tersedia di bandara. Biasanya kawanan porter penguntil akan menghindari bagasi yang terbungkus rapi dengan plastik karena hal ini akan sangat mudah diketahui oleh penumpang. Begitu mereka mendapatkan bagasinya dan ada kerusakan  bisa jadi langsung melapor ke pihak keamanan bandara. Berbeda dengan bagasi yang tanpa pembungkus, biasanya penumpang baru menyadari ada barangnya yang hilang ketika sudah sampai di rumah. Atau ketika sudah membuka bagasinya.

Kelima, untuk kover  atau tas sebaiknya gunakan kunci kode tertentu. Biasanya porter penguntil akan menghindari bagasi yang menggunakan kunci kode tertentu karena membuka kode bukanlah hal yang mudah dan butuh waktu lama.  Sehingga tas kita akan lebih aman.

Pokoknya kita harus lebih ekstra dalam mengemas bagasi kita supaya tidak mudah dibuka . Jika sudah melakukan hal di atas, bagasi kita masih juga kebobolan. Kebangetan sih, hehehe. Hebat banget itu para porter penguntil. Ya, mau gimana lagi. Banyak-banyak berdoa dan ikhlas supaya barang kita yang hilang dapat segera tergantikan dengan yang lebih baik lagi.

Semoga dengan kejadian ini pemerintah akan lebih tegas terhadap petugas bandara ya. Mereka dapat memberikan hukuman atau sangsi yang berat kepada para pelaku sehingga hal serupa tidak terulang kembali dengan modus-modus yang baru.

            Jika pengawasan sudah dilaksanakan dengan baik, maka penumpang akan lebih nyaman membawa bagasinya saat berpergian. Dan selamat tinggal rasa was-was bagasi bakal dikunti oleh porter bandara.

          
Baca Juga

Related Posts

2 comment

  1. Disimpan buat info sewaktu-waktu kalo diberi kesempatan naik pesawat. :D

    BalasHapus
  2. wah, ke Bengkulu aja Mb naik pesawatnya

    aamiin

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin