nav#menunav { border-bottom: 1px solid #e8e8e8; }

MENGAPA PILKADA SERENTAK HARUS TANGGAL 9 DESEMBER







Tanggal 9 Desember 2015 ditetapkan sebagai tanggal untuk dilaksanakan pilkada serentak di beberapa wilayah Indonesia. Pertanyaannya kenapa harus tanggal 9 Desember sih?. Itu kan hari Rabu, hari kerja dan sekolah. Apalagi bulan Desember biasanya sekolah-seolah pada sibuk mau ujian semester. Dengan adanya jadwal pilkada ini ujian mereka terpaksa ditunda di hari esoknya. 


Kenapa gak dipilih hari Sabtu atau Ahad sekalian, sudah jelas. Kalo hari Sabtu sebagaian besar instansi dan kantor libur, sekolahan juga ada yang libur atau pulangnya cepat. Hari Ahad, sudah jelas libur sedunia kan. Lalu kenapa harus hari Rabu tanggal 9 Desember ya. Mungkin ini tanggal ulang tahunnya Bapak Presiden kita, hehehe. Yuk, kita cari  tau ada apa sih di tanggal 9 Desember ini.


Pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden RI Nomor 25 Tahun 2015 menyatakan bahwa pada tanggal 9 Desember 2015 sebagai hari libur nasional. Hal ini sehubungan dengan berlangsungnya penyelenggaraan pilkada serentak di 269 daerah di Tanah Air.


Dikutip dari laman Kompas, Sekretaris Jenderal Kementrian Dalam Negeri, Yuswandi A Tumenggung mengatakan jika hari libur nasional berlaku bagi semua daerah termasuk yang tidak menyelenggarakan pilkada.


Jadi awalnya pilkada serentak ini menurut penjelasan anggota KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dua skenario jadwal pilkada serentak 2015.  “Terkait harinya masih belum diputuskan. Antara tanggal 2 atau 9 Desember 2015.  Tapi kami (KPU, red) sudah menyusun sepuluh rancangan Peraturan KPU terkait pelaksanaan pilkada,” ujarnya di Jakarta,  Selasa (24/2). Ada pilihan tanggal awalnya ya , tanggal 2 atau 9 Desember, tahunnya sama 2015.


Selain itu menurut Ferry, pemilihan tanggal pelaksanaan didasarkan beberapa faktor. Di antaranya, sebagian besar masyarakat Indonesia di kawasan Indonesia bagian timur merayakan Natal. Karena itu, KPU meyakini pelaksanaan pilkada lebih baik dilaksanakan awal bulan Desember sehingga tidak terganggung libur nasional perayaan Natal dan tahun baru. Apalagi menurut beliau ada Kabupaten Sitaro (Kepulauan Siau Tagulandang Biaro) di Provinsi Sulawesi Utara, menggelar pilkada pada 9 Desember. Nah itu yang juga menjadi salah satu acuan KPU menetapkan tanggal 9 Desember tersebut. Hal ini juga menjadi acuan KPU dalam menghitung proses rekapitulasi suara, apakah bertabrakan dengan Natal. 


Selain itu banyak hal yang terkait dengan tanggal 9 Desember ini, diantaranya dalah bahwa tanggal 9 Desember adalah hari anti korupsi sedunia. Mungkin KPU ingin menyuarakan pilkada yang jujur dan bersih. Tanpa adanya uang pemilih. Ituloh, uang buat memilih calon tertentu, sejenis suap suaralah. Biasanya setiap pilkada suap suara ini banyak sekali. Sebagain orang mau menerima suapnya dan tak memilih calonnya namun sebagain besar memang mengincar uang suap suara tersebut, bahkan ada yang bersedia mengkoordinir suara-suara yang lain, asal bayarannya jelas. Ngeri ah, kok suara bisa dibeli ya. Kalo pemilihan tanggal tersebut karena alasan untuk kampaye politik anti korupsi, saya setuju sekali. Kalian juga pasti setuju kan. 


Baiklah , mari kita mengingat beberapa peristiwa penting yang terjadi di tanggal 9 Desember ini ya selain ditetapkan sebagai tanggal pilkada serentak di Indonesia. 


Di dalam kalender Masehi tanggal 9 Desember adalah hari ke-343 (ke-344 pada tahun kabisat) dalam kalender Gregorian dengan 22 hari menjelang akhir tahun.


Tanggal 9 Desember Tahun 1947 terjadi pembataian Rawagede, dan sebanyak 431 penduduk sipil Kampung Rawagede ditembak mati oleh sepasukan tentara Belanda (KNIL) tanpa proses pengadilan. 


Tanggal 9 Desember tahun 1987 adalah dimulainya intifadah pertama kali oleh negara Palestina. Dimana untuk pertama kali Palestina menyerang Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza dan yerusalem Timur. Ini adalah  pemberontakan rakyat Palestina terhadap pendudukan Israel di Palestina .  Pemberontakan dimulai di kemah pengungsi Jabalia . Kekerasan merupakan ciri penting dari intifadhah, dengan eksekusi orang yang dituduh sebagai pendukung Israel. Diperkirakan 1.100 orang Palestina dibunuh oleh tentara Israel dan 164 orang Israel dibunuh oleh orang Palestina. Selain itu, diperkirakan 1.000 orang Palestina dibunuh oleh orang Palestina karena dituduh sebagai pendukung Israel. Pemberontakan ini baru diakhiri pada tahun  tahun 1993. 


Tanggal 9 Desember juga mengingatkan kita akan keajdian KRL Commuter Line jurusan SerpongTanah Abang bernomor 1131 berangkat dari Serpong sekitar pukul 11.01, namun sedikit terlambat karena ada perbaikan AC. Setelah itu berangkat menuju Pondok Ranji. Disitulah kesalahan mulai terjadi. Truk tangki melewati perlintasan, tak jauh KRL datang. 


Petugas langsung mengibarkan bendera merah. KRL tak bisa rem mendadak dan akhirnya pukul 11.25 terjadilah tabrakan. Sekitar pukul 11.30 barulah tiga kali terjadi ledakan. Tabrakan terjadi di jalan Ulujami Raya dekat dengan Pondok Betung dan sedikit dekat dengan lokasi Tragedi Bintaro sebelumnya pada tahun 1987. 



Nah, itulah alasan mengapa pilkada serentak ditetapkan pada tanggal 9 Desember dan beberapa peristiwa penting yang terjadi pada tanggal tersebut. Namun, apa pun itu sebagai warga negara yang baik, jangan lupa kita mencoblos ya, pilihlah pemimpin yang terbaik di antara pasangan calon. Jangan mau disuap suaranya. Jangan juga golput, itu tidak baik.


Bagi daerah yang tidak melakukan pilkada serentak ini, tetapi tetap libur ya, nikmati saja liburannya sebaik-baiknya. Semoga masa liburannya menyenangkan. 






Baca Juga

Related Posts

0 comment

Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin